Pendidikan

Dosen UIN Maliki Malang Latih Warga Membuat Sabun Herbal dari Daun Bidara

Sabtu, 14 Agustus 2021 - 15:17 | 80.42k
Suasana pelatihan pembuatan sabun herbal yang digelar oleh UIN Maliki Malang. (Foto: Muthmainnah For TIMES Indonesia)
Suasana pelatihan pembuatan sabun herbal yang digelar oleh UIN Maliki Malang. (Foto: Muthmainnah For TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, MALANG – Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang (UIN Maliki Malang) menggelar pengabdian masyarakat dengan memberikan pelatihan pembuatan sabun herbal dari daun bidara untuk menambah pemasukan masyarakat di masa pandemi Covid-19. Pengabdian tersebut diselenggarakan pada Sabtu (12/6/2021) kepada warga Perumahan Sawojajar, Desa Sekarpuro, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang.

INFORMASI SEPUTAR UIN MALANG DAPAT MENGUNJUNGI www.uin-malang.ac.id

"Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan edukasi kepada masyarakat perumahan sawojajar tentang kesunnahan menggunakan daun bidara dan melatih warga untuk dapat membuat sabun herbal untuk menambah incame," ujar Muthmainnah, M.Si, Dosen Fisika UIN Maliki Malang sekaligus penyelenggara pengabdian masyarakat UIN Maliki Malang kepada TIMES Indonesia, Sabtu (14/8/2021).

Dr. Agus Mulyono, M.Kes, Dosen UIN Maliki Malang yang juga sebagai pemateri dalam pelatihan pembuatan sabun herbal menyampaikan, acara ia mulai dengan sosialisasi kesunnahan mandi menggunakan daun bidara dan pentingnya menjaga lingkungan dengan mengurangi penggunaan sls yang merupakan bahan detergen.

Agus memaparkan bagaimana dulu di zaman Rasulullah Muhammad SAW ketika ada orang yang meninggal dunia, dimandikan dengan mencampur 5 atau 7 daun bidara. Dan baik putri maupun istri rasulullah ketika akan bersuci dari haid juga diimbau untuk mandi menggunakan campuran daun bidara. 

"Selain itu dari beberapa hadits shahih daun bidara juga dapat menolak sihir, santet dan telung. Dan saat ini daun bidara sudah jarang sekali ditemukan disekitar kita. Juga bagi sebagian orang akan kesulitan jika sebelum mandi harus memetik daun bidara," sambungnya.

Dr. Agus Mulyono menjelaskan, agar pemanfaatan daun bidara lebih praktis maka bisa dengan dibuat menjadi sabun dengan menggunakan bahan-bahan alami. Dibeberapa pasaran, sabun herbal dijual sekitar Rp.15.000 sampai dengan Rp.50.000. Padahal apabila memproduksi sendiri perbiji hanya menghabiskan bahan sekitar Rp. 3000 sampai dengan Rp.5000.

Menurutnya, dengan memproduksi sendiri bisa menjadi peluang usaha bagi masyarakat perumahan sawojajar untuk menambah pemasukan dengan membuat dan menjual sabun herbal. Adapun bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan sabun herbal yaitu minyak kelapa sawit, alkali, air campuran daun bidara, pewangi, dan alat cetak. 

INFORMASI SEPUTAR UIN MALANG DAPAT MENGUNJUNGI www.uin-malang.ac.id

"Peserta pelatihan kemudian saya bagi menjadi tujuh kelompok untuk membuat sabun herbal berbahan daun bidara. Semua peserta sangat bersemangat dan antusias. Terbukti, semua kelompok berhasil membuat sabun herbal," papar Dr. Agus Mulyono, M.Kes, Dosen UIN Maliki Malang. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES