Wisata

Taman Ayu, Desa dengan Segudang Potensi Seni Budaya di Lombok Barat

Jumat, 13 Agustus 2021 - 23:58 | 71.53k
Pantai Induk yang indah berlokasi di Desa Taman Ayu, Lombok Barat.(FOTO: Dinas Pariwisata Lombok Barat)
Pantai Induk yang indah berlokasi di Desa Taman Ayu, Lombok Barat.(FOTO: Dinas Pariwisata Lombok Barat)

TIMESINDONESIA, MATARAM – Aksi bersih-bersih mingguan Dinas Pariwisata Lombok Barat, pada Jumat (13/8/2021) menyasar Desa Taman Ayu yang berada di Kecamatan Gerung, Kabupaten Lombok Barat, Provinsi NTB.

Selain sebagai sarana edukasi dan diskusi dengan masyarakat, aksi bersih-bersih ini ternyata mempunyai target lain yang menyentuh unsur-unsur kepariwisataan lainnya.

Hal itu diungkapkan Kepala Dinas Pariwisata Lombok Barat Saepul Akhkam usai aksi bersih-bersih yang dinamakan “Berwisata Sambil Bersih-bersih di Kawasan Wisata” itu.

Akhkam menyatakan, target lainnya dari kegiatan bersih-bersih tempat wisata ini adalah membangun kesadaran pariwisata. 

Bagi dia, kesadaran pariwisata itu dasarnya ada di masyarakat, soal kebersihan, soal kenyamanan, keamanan, ketertiban dan keramahan itu budaya-budaya yang harus ditumbuh kembangkan oleh masyarakat.

wayang kulit

Selain itu, Akhkam berharap kegiatan ini juga mampu menumbuhkan solidaritas, kebersamaan, saling mengingatkan dan yang terpenting adalah bertemu  atau bersentuhan langsung dengan masyarakat, serta berdiskusi tentang keadaan kepariwisataan di desa.

"Ini bukan hanya sekedar bersih-bersih, tapi ini merupakan kegiatan membangun kepariwisataan," ujarnya.

Akhkam kemudian menyampaikan apresiasi terhadap antusias pemerintah desa yang disebutnya dalam enam bulan terakhir memberikan dukungan luar biasa terhadap kegiatan rutin Dinas Pariwisata Lombok Barat ini.

"Keterlibatan pemerintah itu luar biasa dalam kegiatan ini, kami mengapresiasi teman-teman di desa termasuk yang ada di Taman Ayu yang telah mulai membangkitkan semangat mereka, bahwa untuk membangun perekonomian di era pandemi dengan skema tumbuh bersama itu ternyata pintu masuknya bisa melalui pariwisata," tandasnya.

Desa Taman Ayu sendiri, selain dikenal dengan wisata alam pantainya, ternyata menyimpan kekayaan seni budaya yang merupakan warisan para leluhur dan yang masih terjaga kelestariannya hingga saat ini.

"Mungkin orang taunya Pantai Induk dan PLTU, tapi kami punya banyak kesenian budaya seperti gendang beleq, gamelan, kesenian wayang, budaya nyesek (tenun,red), hikayat, dan budaya lainnya yang bahkan pernah kami kemas dalam bentuk festival, dan itu yang kami prioritaskan," ungkap Kepala Desa Taman Ayu M. Tajudin.

Hal tersebut disebutkan Tajudin selain bertujuan sebagai atraksi wisata, juga sebagai usaha melestarikan budaya yang sudah diwariskan orang tua terdahulu.

Agar tetap eksis, dan untuk menunjang professionalitas para seniman, pihak desa secara rutin memberikan pelatihan-pelatihan. Terlebih di masa pandemi saat ini, para seniman jarang keluar sehingga mereka dibuatkan jadwal latihan khusus.

“Jadi nanti kalau ada turis yang datang, kita gak perlu harus buat event dulu, cukup mereka melihat prosesi latihan. Mungkin juga sambil mereka mencoba ikut memainkan, misalnya seperti pagelaran wayang, gamelan, gendang beleq bahkan ikut nyesek juga nanti,” paparnya.

Tajudin kemudian menceritakan satu per satu potensi kesenian budaya yang dimiliki Desa Taman Ayu, dari Gamelan dan Gendang Beleq Bongor yang memang sudah dikenal luas di Lombok.

"Ada Gendang Beleq di Bongor (nama dusun) yang sampai disewa kesana kemari bahkan sampai ikut festival dan menang," ucapnya.

“Ada lagi prosesi Nyesek di Dusun Gunung Malang, itu potensi besar yang sudah ada dari dulu, dan setiap hari masyarakat di sana Nyesek. Gak perlu ada event pariwisata atau apa, itu sudah aktivitas sehari-hari mereka,” imbuh Tajudin.
 
Selain gendang beleq, gamelan dan prosesi nyesek tadi, salah satu kesenian budaya lainnya yang ada di Desa Taman Ayu adalah kesenian wayang. 

Keberadaan seni wayang di Taman Ayu dikatakan Tajudin masih belum sementereng daerah lain. Hal itu diakuinya karena tema pementasan para seniman wayang di Desa Taman Ayu lebih memilih tema yang idealis, bukan yang komersil. 

“Bagi orang awam mungkin wayang di sini kurang diminati karena cenderung temanya lebih idealis, berfokus pada kisah-kisah kerajaan dahulu. Beda dengan pentas wayang lainnya yang sudah bisa mengkolaborasikannya dengan cerita-cerita komersil,” katanya.

Dengan potensi besar yang dimiliki Desa Taman Ayu, Tajudin berharap bisa memaksimalkan kekayaan seni budaya yang dimiliki, hingga mampu mendongkrak kepariwisataan Lombok Barat khususnya dalam bidang seni budaya.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Irfan Anshori
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES