Gaya Hidup

Meski Pandemi, Komponis Muda Pacitan Ajak Para Musisi Lebih Kreatif

Rabu, 11 Agustus 2021 - 20:56 | 40.14k
Tegar, salah satu musisi asal Pacitan yang terus semangat berkreasi. (Foto: Yusuf for TIMES Indonesia)
Tegar, salah satu musisi asal Pacitan yang terus semangat berkreasi. (Foto: Yusuf for TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, PACITAN – Selama pandemi Covid -19 dan diberlakukannya PPKM, ruang pentas para pelaku seni musik sudah tidak ada. Hal ini seperti yang dialami salah satu komponis muda asal Pacitan, Jawa Timur, Tegar Dewangga Trenggono (32). 

"Selama setahun lebih, seniman musik seperti saya sudah tidak ada lagi ruang tampil terlebih saat PPKM diberlakukan di Pacitan," katanya, Rabu (11/8/2021).

Menurutnya, keadaan seperti ini justru mendorong untuk lebih kreatif dalam menyikapi kesulitan di masa Pandemi.

"Kita harus lebih pintar memutar otak agar muncul ide kreatif dengan berkarya melalui media," imbuhnya.

Lebih lanjut Tegar mengaku, kegiatan bermusiknya lebih banyak di rumah. Ia sering membuat konten-konten musik bersama komponis kenamaan Erwin Gutawa. Karya-karya komposisi musik yang sudah tembus nasional maupun internasional sudah banyak.

"Saat banyak di rumah, saya menulis musik bertajuk orkestra dan sering tampil di ajang nasional maupun internasional. Selain itu kerap bikin konten video improvisasi dengan Mas Erwin Gutawa," jelasnya.

Ditanya soal apresiasi, pria pemilik Arnet Music Course mengatakan, pemerhati para pelaku seni di Pacitan masih sangat minim, sehingga karya yang sudah berhasil kurang bisa diperhatikan oleh Pemerintah.

"Untuk apresiasi dan perhatian, dari Pemerintah sendiri masih sangat minim. Saya sering mewakili Pacitan dan Indonesia di ajang Internasional, itu pun dengan biaya sendiri," terangnya.

Selain itu, ia menegaskan pentingnya nilai edukasi untuk mengatasi ketidakberimbangan zaman dan kebutuhan bermusik.

"Kita bisa lakukan edukasi seperti les musik, pembinaan dan mencari panggung kompetisi baik nasional maupun internasional," jelasnya.

Terkait sisi plusnya, Tegar menganggap pandemi adalah waktu berkontemplasi untuk mempersiapkan karya yang lebih baik di saat keadaan sudah kembali normal.

"Justru hal ini menjadikan kita sadar akan nilai kontemplasi alias bertapa, agar imun mentalitas semakin terbentuk, bagi seniman mengeluarkan inspirasi itu merupakan kebahagiaan," imbuhnya.

Terakhir Tegar Dewangga Trenggono berpesan kepada para musisi di Pacitan untuk tetap berkarya.

"Buatlah karya yang terkonsep, gunakan ruang kontemplasi untuk merenung. Pasti akan indah pada saatnya," kata komponis muda asal Pacitan ini tentang solusi kreatif bermusik di saat pandemi. (*) 

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES