Olahraga

34 Tahun Arema FC, Dulu Kaya Utang Kini Kaya Beneran

Rabu, 11 Agustus 2021 - 13:31 | 142.33k
Logo 34 tahun Arema FC (Foto : Arema FC)
Logo 34 tahun Arema FC (Foto : Arema FC)

TIMESINDONESIA, MALANG – Perjalanan Arema FC di kancah sepak bola Indonesia tidak melulu melewati jalan mulus. Dari awal berdiri hingga hari ini (11/8/2021) banyak diwarnai oleh kisah sulit, hingga akhirnya masuknya Gilang Widya Pramana mengubah image Arema FC yang dulu kaya utang, menjadi kaya beneran dengan hadirnya Juragan 99.

Masa-masa sulit Arema FC bukan isapan jempol belaka. Itu adalah kisah nyata dari sebuah perjalanan. Berdiri sejak 11 Agustus 1987, Arema FC muncul sebagai tim swasta yang tampil di era Galatama di bawah kepungan tim-tim elit yang rata-rata dimiliki oleh perusahaan swasta yang cukup bonafit.

Kendati terseok-seok masalah pendanaan, dalam kurun waktu lima tahun sejak berdiri pada 1987, Arema FC mampu meraih gelar juara Galatama edisi 1992/1993. Saat itu Arema FC dianggap sebagai tim dengan militansi tinggi. “Mereka juara bukan karena uang!,” tegas Ovan Tobing, tokoh pendiri Arema FC yang kala itu menjabat  sebagai manager tim.

Ovan Tobing dianggap sebagai orang yang paling tahu ketika Arema FC berada di masa-masa sulit. “Jaman berbeda, dulu tidak bisa dibandingkan dengan sekarang. Nomor satu ya semangat itu, tidak ada yang lain,” ungkapnya.

Singgih Pitono yang menyandang gelar pencetak gol terbanyak Arema FC juga membeberkan kisah selepas juara. Situasi menurutnya tidak berubah, berbeda jika yang juara adalah tim milik perusahaan atau tim miliki pemerintah bisa jadi akan banjir bonus.

Iming-iming rumah pernah didapatkan oleh pemain saat itu, namun bukan diberi rumah secara Cuma-Cuma melainkan rumah dengan cicilan. “Kalau ingat saat itu memang penuh dengan perjuangan, bonus rumah  bukan serta merta kita dapat begitu saja, tapi juga beserta cicilannya,” ujarnya sambil tertawa.

Warna-warni Arema FC terus berlanjut. Gelar kompetisi reguler yang dibangga-banggakan hingga saat ini berhasil diraih ketika mereka menjadi juara Indonesia Super League 2009-2010. Aremania tumpah ruah ke jalan-jalan di Malang merayakan pesta juara.  Kibaran bendera hingga blayer knalpot Aremania tak habis dalam kurun waktu seminggu saat itu.

Selepas juara di musim sebelumnya masalah demi masalah muncul ke permukaan. Tunggakan gaji pemain hingga pemain mengancam hengkang mewarnai pemberitaan Arema FC saat itu hingga akhirnya di musim ISL 2011-2012 mereka harus tampil dengan skuat seadanya hingga terjebak di urutan ke 12 pada akhir musim kompetisi setelah sempat was-was degradasi.

Kisah pahit dan manis tim Arema FC bisa saja terjadi kapan saja. Namun saat ini Arema FC harus bernafas lega setelah masuknya sosok berpengaruh Gilang Widya Pramana yang menjabat sebagai Presiden Klub bisa jadi adalah kado indah 34 tahun Arema FC. Mess baru yang mewah  dan bus pemain adalah realisasi nyata yang sudah diwujudkan oleh sang Juragan 99.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Irfan Anshori
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES