Kesehatan

Cairan Cloovid Diklaim Bisa Sembuhkan Pasien Covid-19

Selasa, 10 Agustus 2021 - 22:03 | 58.31k
Ilustrasi kegiatan zoom meeting tentang Bincang Solusi Pandemi.
Ilustrasi kegiatan zoom meeting tentang Bincang Solusi Pandemi.

TIMESINDONESIA, MALANG – Masalah cairan Cloovid yang bisa menyembuhkan Covid-19 mulai dibeber secara terbuka lewat sebuah join zoom meeting "Bincang Solusi Pandemi" bersama dr Richard Claporth, peraciknya,  Selasa (10/8/2021) siang.

Banyak hal terungkap dalam join meeting yang dipandu ustadz Hanan dan ustadz Anang Prasetyo itu. Pada intinya Cloovid diminta segera disampaikan kepada khalayak agar bisa dijadikan sebagai salah satu alternatif untuk mengakhiri pandemi Covid-19.

Zoom meeting itu sendiri berlangsung begitu gayeng. Pesertanya bukan hanya dari orang umum yang telah membuktikan keampuhan cairan Cloovid dalam melibas Covid-19, tetapi kalangan profesional diantaranya dr Sugiharta Tandya juga ikut aktif mendorong untuk itu.

Sugiharta Tandya sendiri mengaku telah membuktikan kemujaraban Cloovid kepada 95 pasiennya yang kemudian 99 persennya menjadi sembuh setelah direkomendasikan minum cairan ini.

"Semua pasien saya itu pasti terinfeksi Covid-19 berdasarkan uji klinis, laboratorium dan sebagainya dimana hasilnya positif Covid-19," kata Sugiharta.

Karena itu Sugiharta juga sempat mempertanyakan mengapa cairan Cloovid ini tidak segera diajukan ijin edarnya ke BPOM. "Sebab riilnya sudah terbukti bisa menyembuhkan," tambah Sugiharta.

Menurut dr Richard Claporth dalam meeting zoom itu, meski ratusan ribu pasien Covid-19 telah terbukti sembuh setelah mengkonsumsi Cloovid ini, tapi persoalan ijin edar di Indonesia tidak semudah yang diinginkan masyarakat.

Webinar.jpgPraktisi dr Sugiharta Tandya juga terlihat ikut mendorong pihak BPOM segera mengijinkan Cloovid sebagai obat alternatif Covid-19.(FOTO: tangkapan layar zoom meeting)

Ketika ditanya sebenarnya Cloovid ini cairan apa? "Cloovid ini adalah cairan yang sifatnya mengoksidasi. Jadi kalau ada pasien saturasinya rendah kemudian diberi cloovid  oksigennya akan menjadi naik, dan virusnya akan mati dalam waktu 3 detik," ujar Richard.

Cloovid ini kata dia lagi bukan nama obat, tetapi kode yang disepakati sebuah komunitas kesehatan dunia yang terdiri dari 1000 dokter, 1000 lawyer, 1000 ilmuwan  kelas berat di dunia yang bersifat virusidal, bakteriosidal, dan semacamnya.

Untuk mematenkan keberadaan Cloovid ini,  Richard sendiri saat ini tengah mempersiapkan secara administratif untuk pengajuan ijinnya ke BPOM.

Dorongan agar pemerintah melalui BPOM mengizinkan Cloovid menjadi salah satu alternatif obat Covid-19 datang dari banyak pasien yang telah membuktikan diri sembuh setelah mengkonsumsinya.

Eddy Widarto misalnya, ia telah mengkonsumsi Cloovid saat terinfeksi Covid-19. Ia sempat dirawat di RKZ Malang selama 18 hari. "Karena itu saya terimakasih kepada sahabat saya, pak Iwan Kurniawan yang telah memberi saya Cloovid (RC) ini sehingga saya bersama 6 orang di rumah saya termasuk cucu saya sekarang sembuh dan sedang menjalani pemulihan," kata Eddy.

Eddy juga meminta agar pemerintah mengijinkan Cloovid menjadi alternatif obat penyembuh Covid-19 karena telah terbukti menolong ribuan orang.

Sebenarnya, kata Richard tingkat kesembuhan orang dari infeksi Covid-19 ini sangat tinggi terutama jika memanfaatkan penyembuh yang tepat. Dengan Cloovid ini misalnya. "Dan lagi sebenarnya tidak semengerikan yang digambarkan selama ini," tuturnya.

"Saya sekarang lagi proses cairan ini dibuat minuman. Ini sudah melalui clinical trial. Ini zat alami yang tidak bisa dipatentkan. Nantinya siapa  saja bisa bikin. Tapi kami bersama 4000 dokter di dunia juga sudah menerapi 150 ribu orang dengan kesuksesan 99,6 persen," kata dia tentang cairan Cloovid. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Irfan Anshori
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES