Kesehatan

Kurang Tidur Bisa Mempercepat Penuaan

Senin, 09 Agustus 2021 - 10:33 | 37.49k
Kurang tidur dikaitkan dengan memiliki usia biologis yang lebih tua, meskipun belum diketahui apakah hubungan ini tahan lama atau permanen. (Foto-foto: xframe.io)
Kurang tidur dikaitkan dengan memiliki usia biologis yang lebih tua, meskipun belum diketahui apakah hubungan ini tahan lama atau permanen. (Foto-foto: xframe.io)

TIMESINDONESIA, JAKARTATidur itu sangat penting, dan bila tidak cukup tidur bisa menyebabkan stres dan marah berkepanjangan dan ujung-ujungnya mempercepat penuaan.

Menurut sebuah studi baru yang diterbitkan di Sleep Health, seperti dilansir Inverse, malam tanpa tidur bisa mengubah usia biologis seseorang.

Usia kronologis anda adalah jumlah tahun sebenarnya anda hidup. Usia biologis anda adalah berapa usia tubuh Anda yang  diukur dengan biomarker  seperti protein dalam darah atau panjang telomer anda.

Biomarker adalah penanda biologis yang penting dalam membaca kondisi tubuh. Sedangkan Telomer adalah penutup di ujung kromosom - mereka secara alami menjadi lebih pendek seiring bertambahnya usia, tetapi aktivitas tertentu dapat memperpanjang atau mempercepat proses ini.

Para peneliti mempelajari 33 ibu baru dan menemukan bahwa ibu yang tidur kurang dari tujuh jam semalam dalam enam bulan pertama setelah melahirkan akan menjadi tiga sampai tujuh tahun lebih tua dibanding mereka yang tidur tujuh jam atau lebih.

Ini bergabung dengan beberapa penelitian lain yang juga menemukan hubungan antara tidur dan penuaan.

Berikut adalah empat yang harus anda ingat saat anda mendorong kembali waktu tidur anda :

1. Tidur yang terganggu mempengaruhi usia biologis.

Peneliti Universitas California, Los Angeles mempelajari ibu selama kehamilan dan tahun pertama kehidupan mereka sebagai ibu baru. Mereka menganalisis DNA ibu melalui sampel darah, ini adalah bagaimana mereka menentukan usia biologis.

Kurang Tidur sebabkan penuaanfoto: xframe.io

Kurang tidur dikaitkan dengan memiliki usia biologis yang lebih tua, meskipun tidak yakin apakah hubungan ini tahan lama atau permanen.

Ibu yang tidur kurang dari tujuh jam semalam memiliki usia biologis yang lebih tua dari rekan-rekan mereka dan memiliki telomer lebih pendek dalam sel darah putih mereka

"Kami menemukan bahwa dengan setiap jam tambahan tidur, usia biologis ibu menjadi lebih muda," jelas penulis pertama, Judith Carroll dalam sebuah pernyataan.

Secara kritis, Carroll dan rekan-rekannya menekankan bahwa mereka tidak mengatakan bahwa para ibu dirusak secara permanen oleh ini, tetapi mereka hanya tidak tahu apakah efeknya bertahan lama atau tidak.

Penelitian berikutnya ,  umumnya, semakin besar usia biologis, semakin besar risiko penyakit dan kematian dini. 

2. Tujuh Jam benar-benar penting

Pada tahun 2019, sebuah penelitian yang diterbitkan Nature mengungkapkan, bahwa orang yang tidur kurang dari lima jam semalam memiliki telomer yang jauh lebih pendek daripada mereka yang tidur tujuh jam. Telomere yang lebih pendek dikenal sebagai biomarker untuk percepatan penuaan.

Para peneliti ini mendasarkan hasil mereka pada analisis 482 orang. Pada saat itu, penulis Weng Khong Lim mengatakan bahwa temuan tersebut mendorong pesan bahwa memenuhi pedoman NSF (National Sleep Foundation) untuk tidur itu penting untuk menghindari timbulnya risiko kesehatan yang terkait dengan kurang tidur.

NSF merekomendasikan orang dewasa untuk tidur tujuh hingga sembilan jam setiap malam.

3. Tidur mempengaruhi sel-sel anda

Kurang Tidur sebabkan penuaan afoto: xframe.io

Tulisan Carroll lainnya yang diterbitkan pada tahun 2016 dalam jurnal Brain, Behavior, and Immunity , kurang tidur ditemukan peningkatan ekspresi kerusakan DNA respon dalam gen. Analisis ini dilakukan pada 29 orang dewasa berusia antara 61 dan 86 tahun.

Pada akhirnya, penelitian ini menemukan satu malam kurang tidur menyebabkan penuaan biologis. Hal ini diduga karena merusak proses siklus sel dan meningkatkan kerentanan terhadap penuaan serta hilangnya kemampuan sel untuk membelah dan tumbuh.

4. Ada hubungan antara tidur, usus dan kematian

Dalam sebuah studi tahun 2020 yang diterbitkan di Cell , para peneliti berpendapat bahwa kurang tidur yang berkepanjangan dan parah bisa mematikan. Alasan untuk ini tidak diketahui, namun ilmuwan telah memeriksa lalat dan tikus yang tidak bisa tidur.

Mereka kemudian menemukan bahwa sebelum kematian, lalat yang kurang tidur mengalami akumulasi molekul dalam usus yang disebut spesies oksigen reaktif (ROS), temuan pada tikus juga demikian.

Namun, ketika lalat diberi senyawa yang menetralkan dan membersihkan spesies oksigen reaktif dari usus, mereka pulih dan melanjutkan hidup normal. Meskipun mungkin terdengar aneh, tetapi temuan awal ini menunjukkan beberapa hewan mungkin bisa bertahan hidup tanpa tidur jika gangguan usus ini terjadi.

"Kami menemukan bahwa kematian dini bisa dicegah," ujar penulis senior Dragana Rogulja, asisten profesor di Harvard Medical School dalam sebuah pernyataan.

"Setiap pagi, kami semua berkumpul untuk melihat lalat, jujur ​​saja dengan rasa tidak percaya. Apa yang kami lihat adalah bahwa setiap kali kami dapat menetralisir ROS di usus, kami dapat menyelamatkan lalat," tambahnya.

Karena itu tidur sangat penting, karena bila tidak cukup tidur bisa menyebabkan stres dan marah berkepanjangan yang ujung-ujungnya mempercepat penuaan. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES