Pemerintahan

Begini Kondisi Terkini Surveilans di Kabupaten Mojokerto

Kamis, 05 Agustus 2021 - 22:12 | 29.90k
Bupati Mojokerto, Ikfina Fahmawati saat menyampaikan kondisi terkini menyangkut surveilans di Kabupaten Mojokerto, Kamis (05/8/2021). (Foto: Thaoqid Nur Hidayat/TIMES Indonesia)
Bupati Mojokerto, Ikfina Fahmawati saat menyampaikan kondisi terkini menyangkut surveilans di Kabupaten Mojokerto, Kamis (05/8/2021). (Foto: Thaoqid Nur Hidayat/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, MOJOKERTOBupati Mojokerto, Ikfina Fahmawati menyampaikan kondisi terkini surveilans di Kabupaten Mojokerto masih sangat memadai. Dikatakannya, masing-masing desa memiliki tim tersendiri yang terdiri dari Bidan Desa, Perawat Desa, dan relawan desa.

Hal ini disampaikan setelah kunjungan Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia (Kemnaker RI) dalam agenda pemberian bantuan Tenaga Kerja Mandiri (TKM) di Balai Desa Kedungmaling, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto, Kamis (05/8/2021).

"Sebetulnya terkait dengan itu (surveilans di Kabupaten Mojokerto red) sudah sangat memadai apalagi di desa ini disupport oleh pemerintahan desa," terang Ikfina.

Disampaikan Bupati bahwa surveilans anggarannya diambil dari Dana Desa sebanyak 8% dari anggaran.

"Ini masuk anggaran yang 8 persen dari dana desa terkait dengan kegiatan surveilans di masing-masing desa. Katakanlah sekarang pertambahan kasus positif kita itu per hari 100 kita punya 304 desa. Jadi sebetulnya setiap dari itu kita nambah 100 dari kasus yang ada di all record yang di Swab PCR, itu kan tidak nggak ada dari 1/3 dari desa kita," tegasnya.

Dijelaskan saat ini kondisi Bed Occupancy Rate (BOR) menurun sampai 40 persen. Artinya masih banyak tersedia tempat tidur (TT).

Tersebarnya tim surveilans yang ada di masing-masing desa di Kabupaten Mojokerto tergolong memadai. Ikfina menjelaskan misalnya dari 100 kasus positif per harinya. Skala surveilans bersama tim ini membuktikan bahwa tidak sampai 1/3 dari seluruh Desa di Kabupaten Mojokerto.

Bupati Mojokerto kembali menjelaskan bahwasanya kondisi tracer di Kabupaten Mojokerto kompak.

"Dengan surveilans 1 desa 1 (tim surveilans red) Masih sangat mencukupi lah dengan adanya bidan desa, perawat desa, dan relawan di desa. Memang kondisinya sudah sangat mencukupi terkait dengan tracernya kita ini," ungkap Bupati Mojokerto.

Kondisi 3T (Testing, Tracing, Treatment) ini dijelaskan Bupati bahwa memang ada desa yang tidak melakukan tracing, karena kasus konfirmasi positif tidak bertambah.

"Artinya dengan kasusnya kita saat ini, kita punya 100 dari 304 desa ini kan berarti tidak ada penambahan kasus baru," pungkas Bupati Mojokerto ini. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES