Peristiwa Daerah

Wali Kota Banjar Cek Kesiapan Penambahan Ruang Isolasi di RS Asih Husada dan GBP

Kamis, 05 Agustus 2021 - 18:37 | 26.66k
Wali Kota saat meninjau persiapan pusat isolasi bagi warga terkonfirmasi positif di GBP (foto:Susi/TIMES Indonesia)
Wali Kota saat meninjau persiapan pusat isolasi bagi warga terkonfirmasi positif di GBP (foto:Susi/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, BANJAR – Sebagai upaya penanganan Covid-19 di Kota Banjar, RS Asih Husada Langensari menambah fasilitas ruang isolasi bagi pasien Covid-19 di Kota Banjar.

Sebanyak 45 tempat tidur bagi pasien telah disiapkan untuk mengantisipasi tarjadinya penambahan kasus Covid-19.

Untuk mengecek kesiapan penambahan ruang isolasi, Wali Kota Banjar, Dr. Hj. Ade Uu Sukaesih,M.Si., meninjau langsung Fasilitas ruang isolasi tersebut, Kamis (5/8/2021).

Wali Kota Banjar bWali Kota saat meninjau RS Asih Husada (foto:Susi/TIMES Indonesia)

"Saya mengharapkan 50 tempat tidur dapat segera siap sebagai antisipasi penambahan kasus Covid-19 di Kota Banjar," tegas Wali Kota.

Wali Kota menambahkan, Pemerintah Kota Banjar bekerja keras untuk memberikan penanganan dan pelayanan terhadap pasien Covid-19. Namun ia juga meminta seluruh pihak untuk disiplin menerapkan protokol kesehatan.

Selain Asih Husada, Wali Kota juga meninjau kesiapan Sport Center GBP sebagai pusat isolasi bagi warga terkonfirmasi positif yang tidak memiliki tempat yang layak untuk jalani isolasi mandiri.

Menurutnya, warga yang menjalani isoman di rumah tidak layak telah menimbulkan penyebaran lebih besar selain dari lalainya pengawasan dari lingkungan yang kurang efektif.

 "Nah kita sekarang persiapkan tapi karena warga yang menjalani isoman hampir 600 orang ya kalau 600 mau ditampung di mana. Jadi yang ditampung adalah warga yang menempati rumah tidak layak dan serta tidak disiplin dengan keluyuran keluar saat harusnya menjalani isoman," paparnya 

Wali Kota mengaku prihatin dalam 10 hari saja selama PPKM dalam seminggu terdapat penambahan hampir 210 orang bahkan pernah sampai 1400.

"Luar biasa kalau sekarang tinggal 500-an lebih, mudah-mudahan tidak bertambah lagi karena ini tidak lepas dari peranan masyarakat yang susah diatur," imbuhnya.

Adapun kategori rumah yang tidak layak untuk menjalani isoman contoh kasusnya dalam rumah tersebut terdapat ruangan yang bisa digunakan warga positif untuk menjalani isoman tanpa harus berbaur dengan keluarganya.

"Jadi dalam rumah tersebut pasien bisa menggunakan ruangan dan toiletnya tersendiri, sehingga tidak campur dengan keluarganya yang negatif sehingga tidak akan terjadi klaster keluarga," tambahnya.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Banjar, dr Andi Bastian juga menyampaikan hal yang sama. Menurutnya, Bila terus mengacu pada kebijakan regulasi dibebaskan isolasi mandiri di rumah masing-masing maka kemungkinan Kota Banjar masih tetap di level 4.  "Mungkin kasusnya tinggi terus, jadi hari ini kita berusaha dengan tenaga kesehatan dan SDM tenaga non medis terus anggarannya juga  kita manfaatkan dari yang sudah ada peruntukannya mudah-mudahan setelah sama-sama lelah berjuang pandemi ini lekas berakhir," harapnya.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES