Wisata

PPKM Diperpanjang, Objek Wisata di Majalengka Akui Makin Berat Tutup Biaya Operasional

Rabu, 04 Agustus 2021 - 07:12 | 58.50k
Paralayang Kabupaten Majalengka. (Foto: Instagram paralayangmajalengka_official)
Paralayang Kabupaten Majalengka. (Foto: Instagram paralayangmajalengka_official)

TIMESINDONESIA, MAJALENGKA – Pengelola objek wisata di Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, semakin berat dengan perpanjangan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) hingga 9 Agustus 2021. Meski saat ini kota berjuluk Angin turun menjadi Level 3.

Pasalnya, pengelola kembali harus menutup objek wisata yang sejatinya menggeliat sebelum diberlakukannya kebijakan tersebut. Kondisi itu dirasa cukup sulit bagi pengelola objek wisata. Terutama bagi wisata alam, sebab mereka harus mengeluarkan biaya perawatan.

Seperti yang diakui oleh Pengelola Objek Wisata Paralayang Gunung Panten yang berada di Kelurahan Munjul, Kecamatan/Kabupaten Majalengka.

Pengelola wisata tersebut, Dede Sofyan mengaku mulai khawatir untuk anggaran ke depan karena minimnya jumlah pengunjung. Yang mana, berimbas kepada menurunnya pendapatan saat ini.

Apalagi, kata dia, dengan penutupan objek wisata di tengah pemberlakuan PPKM, praktis tak ada pemasukan yang di dapat.

"Selama masa pandemi cukup berat untuk sekadar menutupi biaya operasional. Apalagi ditambah PPKM Darurat yang terus diperpanjang," ungkap Dede Sofyan, Selasa (3/8/2021)

Pria yang juga menjabat sebagai Humas Forum Pokdarwis Kabupaten Majalengka ini menyatakan, kondisi seperti ini membuat destinasi wisata terkesan tidak terurus. Sebab, minimnya pendapatan yang diandalkan dari jumlah pengunjung yang datang.

"Di lapangan juga ada pemandangan unik, meski dalam aturan PPKM objek wisata ditutup, tapi masih ada saja warga yang datang. Ini seolah penutupan objek wisata selama PPKM hanya untuk pengelola, bukan untuk masyarakat," ucapnya.

Kendati demikian, Dede mengaku memahami dengan kondisi yang terjadi saat ini. Termasuk memahami kondisi pemerintah provinsi maupun daerah terkait menerapkan kebijakan tersebut.

"Kami cukup memahami Pemprov dan Pemkab tidak bisa berbuat banyak sekalipun paham kondisi, karena ini keputusan pusat," jelas dia.

Oleh karena itu, ia berharap pemerintah kembali membuka seluruh objek wisata, khususnya di Majalengka. Sehingga, pengelola tak kelimpungan mencari biaya operasional demi merawat objek wisatanya.

"Kondisi ini dirasakan sama seperti rekan-rekan pengelola destinasi lainnya. Mudah-mudahan bansos yang sudah diusulkan melalui Disparbud Majalengka segera cair, sehingga meringankan kami," kata salah satu pengelola objek wisata di Kabupaten Majalengka itu tentang perpanjangan PPKM. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Irfan Anshori
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES