Peristiwa Daerah

Harga Satu Tabung Oksigen di Probolinggo Mencapai Rp3 Juta, Ini Penyebabnya

Selasa, 03 Agustus 2021 - 12:29 | 73.01k
Pengisian gas oksigen di Paiton, Kabupaten Probolinggo.(Foto: Dicko W/TIMES Indonesia)
Pengisian gas oksigen di Paiton, Kabupaten Probolinggo.(Foto: Dicko W/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, PROBOLINGGO – Di tengah kasus covid-19 yang terus naik, warga Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, mengeluhkan mahalnya harga tabung oksigen. Padahal, tabung oksigen ini menjadi hal vital dalam penanganan pasien Covid-19 dengan gejalan berat.

Informasi dari pihak pengisian ulang gas di CV Candi Surya Gas Oksigen di Paiton, awalnya untuk pengisian oksigen awalnya hanya Rp95 ribu, dan jika menyewa tabung hanya dengan uang jaminan Rp1,5 juta.

Namun, oleh penyewa, tabung oksigen disalahgunakan. Sejak pandemi Covid-19 di Jawa Timur semakin meningkat, tabung gas banyak yang digelapkan atau dijual ke luar daerah Surabaya oleh penyewa. Ini membuat pihak perusahaan mengalami kerugian besar.

Untuk menghindari hal ini, dalam beberapa pekan terakhir ini, perusahaan menaikkan uang jaminan sewa tabung oksigen. Dari Rp1,5 juta menjadi sebesar Rp3 juta. Uang akan kembali jika tabung oksigen sudah dikembalikan oleh penyewa.

Pihak perusahaan pengisian ulang oksigen kini lebih mengutamakan pengiriman ke rumah sakit di Kabupaten Probolinggo.

Mahalnya sewa tabung dengan nominal yang sangat tinggi ini yang menjadi keluhan para warga dan Kepala Desa di Kabupaten Probolinggo.

“Selama pandemi, permintaan oksigen meningkat. Kami mengutamakan rumah sakit yang berada di wilayah Kabupaten Probolinggo. Kami harus menaikan sewa tabung gas oksigen menjadi Rp3 juta untuk uang jaminan, karena kalau uang jaminan hanya Rp1,5 banyak tabung gas oksigen tidak kembali,” terang Rizky Kurniawan, staf perusahaan pengisian gas oksigen, Selasa (3/8/2021).

Sementara itu, Kades Triwungan, Kecamatan Kotaanyar, Kabupaten Poroblinggo, Jamaludin Joni menyayangkan hal itu terjadi. Ia berharap, pemerintah turun tangan agar masyarakat bisa mudah mendapatkan gas oksigen.

“Ini pasti ada permainan. Ada apa ini kok jadi seperti ini. Mau sewa regulator dan tabung gas oksigen sangat kesulitan. Uang jaminannya juga mahal. Kalau seperti ini terus lantas bagaimana nasib atau nyawa masyarakat ketika dibutuhan secara darurat,” kata Joni.

“Sedangkan rumah sakit banyak yang full dan tidak menerima orang sakit. Masak kalau warga sesak nafas masih harus nunggu ke rumah sakit, bisa-bisa meninggal duluan. Maksud saya, agar sementara bisa ditangani darurat di klinik desa dengan bantuan tabung oksigen yang saat ini sangat sulit dan mahal jaminannya,” sambung Joni.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES