Indonesia Positif

Pemkab Pangandaran Siagakan Perawat Covid-19 Setiap Desa

Senin, 02 Agustus 2021 - 23:06 | 20.17k
Bupati Kabupaten Pangandaran Jeje Wiradinata saat menggelar rapat koordinasi penanganan Covid-19 secara virtual. (Foto: Humas Pemkab Pangandaran)
Bupati Kabupaten Pangandaran Jeje Wiradinata saat menggelar rapat koordinasi penanganan Covid-19 secara virtual. (Foto: Humas Pemkab Pangandaran)

TIMESINDONESIA, PANGANDARAN – Pemerintah Kabupaten Pangandaran akan menyiagakan perawat Covid-19 setiap Desa untuk memantau perkembangan pasien positif Covid-19 yang menjalani isolasi mandiri.

Upaya tersebut dilakukan dalam rangka menyiasati agar angka kematian pasien Covid-19 di Kabupaten Pangandaran terminimalisir.

Hasil evaluasi Pemkab Pangandaran dalam rangka penanganan Covid-19, angka kematian pasien Covid-19 menempati angka 3,38 persen atau 182 orang dari total kasus Covid-19 sebanyak 5.385.

Angka tersebut melebihi batas maksimal yang digariskan WHO sebesar 3 persen.

"Rata-rata kematian pasien Covid-19 lantaran lambat mendapat penanganan medis," kata Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata, Senin (2/8/2021).

Jeje menambahkan, lambatnya penanganan medis tersebut karena masyarakat enggan menempuh tahapan pemeriksaan medis.

"Opini yang berkembang dimasyarakat saat ini, mereka tidak mau diperiksa atau diswab karena takut 'dicovidkan'," tambah Jeje.

Karena masyarakat enggan dilakukan pemeriksaan atau swab, maka dikala keberadaannya positif Covid-19 lambat mendapat interverensi medis.

"Pasien yang sudah positif Covid-19 dikala mengalami gejala berat baru mau ditangani medis, sehingga dengan kondisi seperti ini banyak pasien yang tidak tertolong," jelasnya.

Padahal petugas medis kata Jeje tidak akan mengcovidkan orang sakit jika hasil pemeriksaan bukan positif Covid-19.

"Pemantauan pasien agar tidak terlambat mendapat penanganan medis menjadi salah satu kunci untuk menekan angka kematian akibat Covid-19," terang Jeje.

Untuk itu, Jeje menegaskan akan mensiagakan perawat Covid-19 disetiap Desa satu orang agar penanganan pasien Covid-19 yang isolasi mandiri terpantau secara maksimal.

"Perawat Covid-19 itu memantau pasien isolasi mandiri dan langsung terkoneksi dengan dokter di RSUD Pandega Pangandaran," sambungnya.

Jeje akan membuat group dan jaringan khusus. Kalau yang isolasi mandiri mulai ada gejala, perawat Covid-19 yang ditugaskan langsung lapor ke dokter di RSUD dan kalau parah rujuk langsung ke rumah sakit. "Saya akan masuk di grup dan jaringan itu supaya bisa ikut memantau perkembangan," pungkas Jeje. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Irfan Anshori
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES