Peristiwa Nasional

7 Kawasan Aglomerasi di Jawa-Bali Jadi Sasaran Utama Vaksinasi

Senin, 02 Agustus 2021 - 22:31 | 75.21k
Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin saat memberikan keterangan pers. (Foto: Kemkes.go.id)
Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin saat memberikan keterangan pers. (Foto: Kemkes.go.id)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Menteri Kesehatan (Menkes RI) Budi Gunadi Sadikin menyampaikan ada 7 kawasan aglomerasi di Pulau Jawa dan Bali akan menjadi sasaran utama program vaksinasi Covid-19. Pemilihan 7 kawasan ini dipilih karena menjadi target vaksin yang dilihat dari manajemen risikonya, terutama pada tingkat penyebaran dan kematian. 

Kawasan yang dimaksud adalah Jabodetabek, Bandung Raya, Semarang Raya, Solo Raya, DI Yogyakarta, Surabaya Raya, Malang Raya, dan seluruh pulau Bali.

"Kita akan konsentrasi di daerah yang kasusnya banyak dan kematian tinggi. Khususnya ada 7 aglomerasi besar di Jawa plus Bali," ungkap Budi Gunadi dalam konferensi pers virtual PPKM, Senin (2/8/2021).

Budi menyampaikan bahwa kenaikan penyuntukan vaksin di 7 daerah tersebut masih tinggi. Budi menyebutkan akan ada 4 kali lipat, dosis vaksin yang disuntikkan. Ia menjelaskan bahwa di kawasan 7 aglomerasi ini sampai Juli hanya 382 ribu per hari rata-ratanya, itu harus dinaikan 1,2 juta per hari.

Budi Gunadi juga mengungkapkan saat ini pihaknya sedang melakukan replikasi kebijakan yang dilakukan pada fasilitas kesehatan di Jawa-Bali. Karena kasus Covid-19 wilayah-wilayah luar Jawa-Bali juga harus mulai diwaspadai kenaikan penyebarannya.

"Kami akan konsentrasi replikasi apa yang dilakukan di Jawa-Bali saat ada kenaikan pandemi besar, di luar Jawa-Bali kita memahami terjadi penurunan tapi tetap harus waspada, kita nggak tahu perilaku virus ini," tambahnya. 

Luhut juga menyampaikan bahwa ada empat wilayah yang saat ini terus dipantau oleh Pemerintah RI, karena adanya peningkatan kasus dan kematian tinggi. Keempat wilayah yang dimaksudkan merupakan Bali, Malang Raya, Daerah Istimewa Yogyakarta, dan Solo Raya.

"Selama 1 minggu terakhir, angka kasus harian wilayah Jawa dan Bali sudah menunjukkan tren penurunan," kata Luhut.

Luhut menyampaikan sejak puncaknya 15 Juli 2021, sampai 1 Agustus 2021 sudah terjadi penurunan di angka 50 persen. Meski sebagai sesuatu yang positif, Luhut meminta semua pihak berhati-hati, terutama dengan virus Corona varian Delta.

Herd Imunity Ditargetkan September

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves RI) Luhut Binsar Panjaitan menyampaikan bahwa herd immunity (kekebalan Kelomnpok) bisa terwujud di Jawa-Bali pada September. Oleh karena itu, ia mengajak seluruth komponen bangsa untuk bersatu mewujudkan kekebalan kelompok tersebut. 

Luhut menyampaikan angka reproduksi Covid-19 saat ini 1,2 hingga 1,5. Supaya Covid-19 terkendali, angka reproduksi haris diturunkan sampai 1,0. Cara mengendalikan angka reproduksi itu tidak bisa mengandalkan vaksinasi saja, melainkan juga harus dibarengi dengan 3M dan 3T yang gencar.

"Apa itu formulanya (pengendalian COVID-19)? Adalah coverage dari vaksinasi tinggi, 3M, dan 3T," kata Luhut dalam siaran langsung di kanal YouTube Sekretariat Presiden, Senin (2/8/2021).

3M adalah protokol kesehatan pencegahan COVID-19 berupa memakai masker, mencuci tangan dengan sabun, dan menjaga jarak. 3T adalah strategi testing, tracing (pelacakan COVID-19), dan treatment (perawatan pasien COVID-19). Itu semua harus dilakukan di samping juga vaksinasi tentunya.

"Dan ini semua kami persiapkan untuk menahan endemik ini, karena herd immunity ini sulit dicapai karena efikasi pada setiap vaksin itu tidak ada yang 100 persen," kata Luhut.

PPKM Level 4 Diperpanjang

Pemerintah memutuskan memperpanjang pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) hingga 9 Agustus 2021. Keputusan ini berlaku bagi daerah yang menerapkan PPKM level 4.

"Pemerintah memutuskan melanjutkan penerapan PPKM level 4 dari tanggal 3 sampai 9 Agustus di beberapa kabupaten/kota tertentu," kata Presiden Joko Widodo (Jokowi) seperti disiarkan langsung di kanal YouTube Sekretariat Presiden, Senin (2/8/2021).

Jokowi mengatakan PPKM level 4 yang diterapkan pada 26 Juli-2 Agustus telah membawa perbaikan di skala nasional dibanding sebelumnya. Perbaikan itu di antaranya terkait turunnya kasus konfirmasi harian, tingkat kasus aktif, tingkat kesembuhan, vaksinasi Covid-19, hingga persentase tempat tidur untuk perawatan pasien Covid-19. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Imadudin Muhammad
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES