Peristiwa Daerah

Susahnya Menemukan Buah Kepel di Banyuwangi, Si Langka Kaya Manfaat

Senin, 02 Agustus 2021 - 13:36 | 245.93k
Pohon Kepel yang sudah berbuah di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur. (FOTO: Agung Sedana/ TIMES Indonesia)
Pohon Kepel yang sudah berbuah di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur. (FOTO: Agung Sedana/ TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – Di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, pohon Kepel (Stelechocarpus burahol) bisa tumbuh subur hingga setinggi 20 meter. Memasuki bulan Agustus hingga Februari mendatang, pohon langka ini mulai berbuah. Namun demikian, masyarakat Banyuwangi masih sangat kesusahan untuk mencari atau membeli buah Kepel di pasaran.

Ini karena, tak banyak pohon tersebut yang tumbuh di Banyuwangi. Selain itu, pengepul biasanya memborong buah Kepel langsung dari pohonnya untuk dijual di luar daerah.

Penelusuran TIMES Indonesia di Banyuwangi, pohon Kepel ini tumbuh subur di kaki Gunung Raung. Tepatnya di Desa Jambewangi, Kecamatan Sempu. Selain di hutan setempat, pohon ini tumbuh dan berbuah di pekarangan warga.

Sarmijan (40), salah satu warga Dusun Panjen, Desa Jambewangi, memiliki 2 pohon Kepel yang tumbuh dan rutin berbuah di halaman rumahnya.

Selama ini, Sarmijan mengaku tidak pernah menjual hasil panen buah Kepel miliknya di pasar. Sebelum tiba masa panen, seluruh buah dari pohon Kepel miliknya sudah terjual.

Pohon Kapel 2

“Sudah ditebas semua buahnya pak. Sudah di kasih DP (uang muka) juga sama orangnya. Katanya sih dikirim ke Bali,” kata Sarmijan, Senin (2/8/2021).

Menurut Sarmijan, dari dua pohon miliknya setiap panennya bisa menghasilkan antara 80 - 150 kilogram Kepel. Di pasaran sendiri, buah Kepel dijual bervariasi antara Rp 60 ribu hingga Rp 85 ribu per kilo.

Untuk usia pohon Kepel di halamannya tersebut, Sarmijan tidak mengetahui secara pasti berapa. Akan tetapi, Ia menyebut jika pohon tersebut sudah ada sebelum almarhum orangtuanya lahir.

“Bapak kelahiran tahun 1960. Bapak bilang, sejak dia kecil pohon ini sudah ada dan besar,” jelasnya.

Manfaat Kesehatan Buah Kepel

Saat matang sempurna, Buah Kepel memiliki rasa yang sangat manis dan segar. Satu buah Kepel terdiri dari 49 persen daging buah, 27 persen biji dan sisanya kulit yang lumayan tebal.

Dalam dunia pengobatan, daging buah Kepel bermanfaat bagi tubuh. Kandungan polifenol, saponin, dan flavonoida menjadikan buah Kepel kaya antioksidan.

Diantaranya; bermanfaat sebagai peluruh kencing, mencegah radang ginjal, menurunkan kolesterol dan asam urat, menjaga fungsi hati, percepat regenari sel tubuh, mencegah kanker dan mengatasi aroma tubuh tak sedap.

Pengantin Baru Disarankan Tak Konsumsi

Meski kaya manfaat, namun bagi wanita yang baru menikah, disarankan tidak mengkonsumsi buah Kepel. Ini karena kandungan isoflavon dan fitoestrogen dari daging buah bisa memengaruhi kesuburan bagi wanita.

Sifat alami kandungan tersebut bisa menahan sementara proses reproduksi pada wanita. Sehingga buah Kepel juga memiliki khasiat miri pil KB yang menghasilkan kemandulan sementara.

Pada era kerajaan, Buah Kepel kerapkali digunakan sebagai parfum dan pencegahan kehamilan yang tidak diinginkan.

Pohon Kapel 1

Dilansir dari Wikipedia, sejauh ini penggunanya terbatas di Kesultanan Yogyakarta saja. Sebab itulah buah Kepel ini menjadi identitas dari Yogyakarta sendiri.

Para bangsawan dan puteri keraton sering mengkonsumsi Kepel agar aroma tubuh mereka wangi. Selain itu, buah Kepel yang matang dapat juga mengatasi mulut yang berbau tak sedap. Dipercaya juga, buah Kepel memiliki khasiat awet muda dan kecantikan.

Di Kabupaten Banyuwangi sendiri, sebetulnya banyak masyarakat yang mengetahui bentuk dan khasiat buah Kepel ini. Akan tetapi, karena pohon kepel langka, mayoritas belum pernah memakan dan merasakan kenikmatan dan kesegaran buahnya secara langsung. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES