Peristiwa Daerah

Ridwan Kamil Minta Arsitek Adaptasi Perubahan Budaya Pascapandemi

Minggu, 01 Agustus 2021 - 23:00 | 34.26k
Gubernur Jabar Ridwan Kamil dalam Musprov XII IAI Jabar 2021 dan IAI Jabar Award 2021 secara virtual dari Gedung Pakuan, Kota Bandung, Sabtu (31/7/21).(FOTO: Humas Jabar for TIMES Indonesia)
Gubernur Jabar Ridwan Kamil dalam Musprov XII IAI Jabar 2021 dan IAI Jabar Award 2021 secara virtual dari Gedung Pakuan, Kota Bandung, Sabtu (31/7/21).(FOTO: Humas Jabar for TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, BANDUNG – Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meminta para arsitek beradaptasi dengan pandemi Covid-19 dalam membuat karya- karya arsitektur. 

Hal yang perlu diadaptasi adalah kebutuhan bangunan yang tidak terlalu banyak disentuh tangan atau jari menghindari transmisi virus. Misalnya mendesain rumah dengan pintu terbuka otomatis tanpa harus disentuh. Kemudian tombol lift di gedung- gedung harus dapat bergerak tanpa disentuh jari. 

"Ini adalah perubahan gaya hidup masyarakat setelah Covid-19," kata Gubernur Jabar dalam Musprov XII Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) Jabar 2021 dan IAI Jabar Award 2021 secara virtual dari Gedung Pakuan, Kota Bandung, Sabtu (31/7/21).

Kemudian, arsitek harus mampu mendesain tempat kerja yang dekat dengan tempat hiburan dan tempat tinggalnya. Ini sesuai dengan konsep work – life – play yang di antaranya akan diterapkan di Rebana Metropolitan.  

"Dulu tinggal, kerja, dan bermain di tiga tempat berbeda, mari kita pikirkan agar tinggal di situ, cari hiburan di situ, kerja di situ. Apalagi tipe arsitek yang bisa mendeliver kerjaan beres di mana pun dikerjakan sehingga firma-firma arsitektur juga harus menyesuaikan," tutur gubernur.

Kemudian, para arsitek juga harus menyesuaikan tentang budaya solidaritas yang saat ini sedang naik. Arsitek dapat membuat desain rumah sakit, puskesmas, hingga klinik yang lebih ramah disabilitas dan juga fasiitas yang bagus.

"Jadi peduli kesehatan lewat desain puskesmas yang lebih bagus, klinik-klinik yang lebih ramah disabilitas, rumah sakit yang lebih bagus," jelas Ridwan. 

Arsitek juga harus mengetahui tren terkini. Misalnya tren minibus yang didesain sebagai kamar sehingga masyarakat bisa berpergian dan staycation di mana pun. 

"Sekarang lahir juga mobil glamping itu ranah-ranah desain yang perlu kita pikirkan juga. Banyak minibus yang dikonversi  sebagai kamar sehingga bisa berpergian jaga jarak, staycation tanpa harus di hotel tapi juga bisa menginap," kata Ridwan Kamil yang besar sebagai arsitek.  (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES