Pemerintahan

Kerja Lagi, Wali Kota Bandung Sampaikan Kabar Gembira

Sabtu, 31 Juli 2021 - 22:43 | 35.82k
 Wali Kota Bandung, Oded M. Danial. (FOTO: Humas Pemkot for TIMES Indonesia)
Wali Kota Bandung, Oded M. Danial. (FOTO: Humas Pemkot for TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, BANDUNG – Sehari setelah kembali dari rumah sakit usai menjalani perawatan, Wali Kota Bandung, Oded M. Danial langsung menyampaikan kabar gembira. Penanganan Covid-19 di Kota Bandung semakin menunjukan kondisi yang membaik. 

Salah satu indikatornya, angka keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) Kota Bandung untuk pasien Covid-19 turun hingga 64,13 persen sejak Kamis, 29 Juli 2021.

"Penurunan BOR di Kota Bandung ini menjadi tanda yang baik. Semoga ke depan akan terus menurun dan kasus Covid-19 di Kota Bandung dapat terkendali," ujar Oded, Jumat 30 Juli 2021.

Oded juga mengungkapkan, ketersediaan oksigen di Kota Bandung pun relatif sudah aman.

"Ketersediaan oksigen di Kota Bandung sudah stabil. Hal ini berkat kerja sama dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat," ucapnya.

Oded pun berharap, status zona merah Kota Bandung bisa segera turun ke level yang lebih baik.

"Semoga zona merah Kota Bandung bisa segera turun ke level oranye," tambahnya.

Perlu diketahui, keterisian tempat tidur di Kota Bandung saat ini yaitu dari sebanyak 2.000 tempat tidur, untuk pasien konfirmasi dan suspek terisi 1.475 Tempat Tidur. 

Jumlah itu berarti 64,13 persen dari jumlah tempat tidur yang ada. Keterisian berkurang 61 tempat tidur dari hari sebelumnya. Di samping itu, terdapat penambahan RS yang melayani Covid- 19 Yaitu RS Melinda 1. 

BOR juga menurun untuk tempat isolasi Kasus konfirmasi tanpa Gejala di 3 Hotel. Pada 29 Juli 2021 tercatat jumlah keterisian sebanyak 62 kamar dari 135 kamar yang tersedia atau sebesar 45,9 persen.

Sedangkan ketersediaan oksigen di 29 rumah sakit rujukan Covid-19 Kota Bandung, per Jumat 30 Juli 2021 pukul 11.30 WIB sudah semakin aman.

Dari kebutuhan oksigen rumah sakit rujukan sebanyak 36.280,8 meter kubik,  tersedia sebanyak 55.573,24 meter kubik. Estimasi habis selama 1,53 hari atau 36,72 jam.

Hal itu karena pada tiga hari terakhir tren kebutuhan oksigen menurun. Di sisi lain, ketersediaan oksigen meningkat, seiring menurunnya BOR.

Selain itu pasokan liquid ke filling stasion yang ada di kota Bandung sudah normal seperti 1 bulan yang lalu.

Pemkot Bandung juga mendapat bantuan dari Pemrov Jabar berupa 165 tabung oksigen beserta isinya dengan berbagai ukuran yaitu 1 meter kubik, 6 meter kubik dan 10 meter kubik dan 4 set oksigen concentrator, yang dibagi ke dalam 6 tahap pendistribusian.

Selain tabung oksigen, Pemprov Jabar juga memberikan kuota sebanyak 606 setara tabung ukuran 6 meter kubik pada pekan ini kepada Pemkot Bandung. Bantuan itu disebar ke rumah sakit rujukan Covid-19.

Sehingga rumah sakit dapat mengisi langsung tabungnya di filling stasiun yang ditunjuk sesuai dengan kuotanya. Bantuan ini rencananya akan terus berlanjut.

Oded pun menyampaikan apreasiasi kepada aparat kewilayahan yang menerapkan aturan PPKM Darurat dengan baik sehingga BOR dapat menurun.

"Terima kasih untuk aparat kewilayahan, jajaran ASN yang telah menerapkan aturan PPKM Darurat. Jangan lelah, teruslah bersemangat untuk tetap melindungi masyarakat, dengan sosialisasi yang humanis," ucapnya.

Di samping memantau perkembangan kasus Covid-19, Oded juga terus berkoordinasi dengan sejumlah elemen dari Pendopo Kota Bandung.

"Sejauh ini, Mang Oded masih bertugas dari Pendopo. Koordinasi berjalan terus baik proses administrasi, rapat virtual maupun menerima tamu melalui telepon," ungkap Wali Kota Bandung. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES