Pemerintahan

Bupati Bandung Dorong Petani Budidaya Porang

Sabtu, 31 Juli 2021 - 20:06 | 62.23k
Bupati Bandung Dadang Supriatna saat Pencanangan Program Tanam Porang dalam 99 Hari Kerja di Desa Dampit, Cicalengka, Sabtu (31/7/21).
Bupati Bandung Dadang Supriatna saat Pencanangan Program Tanam Porang dalam 99 Hari Kerja di Desa Dampit, Cicalengka, Sabtu (31/7/21).

TIMESINDONESIA, BANDUNGBupati Bandung Dadang Supriatna mendorong para petani untuk membudidayakan porang. Menurutnya, tanaman jenis umbi tersebut memiliki potensi dalam meningkatkan kesejahteraan petani di Kabupaten Bandung.

“Kementerian Pertanian juga sudah menetapkan porang sebagai salah satu komoditas super prioritas untuk meningkatkan nilai ekspor pertanian. Saya optimis, dengan terus mendorong petani kita untuk menanam porang, insya Allah ekonomi mereka juga dapat meningkat,” jelas Bupati Bandung saat Pencanangan Program Tanam Porang dalam 99 Hari Kerja di Desa Dampit, Cicalengka, Sabtu (31/7/21).

Bupati Bandung menuturkan, pihaknya telah menyediakan lahan seluas 1.000 hektar sebagai lokasi budidaya porang. Adapun tiga wilayah yang menjadi daerah dengan lahan budidaya terluas adalah Kecamatan Cicalengka, Nagreg dan Kecamatan Arjasari.

Selain menyediakan lahan, lanjutnya, pemerintah daerah juga telah menyiapkan sejumlah program untuk membantu para petani dalam proses budidaya porang, mulai dari budidaya hingga kemitraan pemasaran/off-taker.

“Agar komoditas yang dihasilkan berorientasi ekspor, nantinya para petani akan mendapat pendampingan dari teman teman penyuluh atau PPL Dinas Pertanian (Distan). Selain itu, Kami juga akan melakukan kerjasama bersama PT. Sanindo yang merupakan perusahaan pengolahan terbesar kedua di Indonesia. Tentunya hal ini akan mempermudah sekaligus mempercepat pertumbuhan daya saing komoditas porang di Kabupaten Bandung,” urainya.

Sementara terkait permodalan, Bupati yang akrab disapa Kang DS itu menuturkan, Pemkab Bandung telah bekerjasama dengan Bank Bjb melalui program Kredit Usaha Rakyat (KUR). Nantinya, setiap 1 hektar lahan budidaya porang akan diberikan bantuan pinjaman modal sekitar Rp 200 juta.

“Untuk pencairannya disesuaikan dengan kondisi di lapangan. Jadi tidak sekaligus. Dengan begitu, diharapkan para petani akan disiplin mengembalikan pinjamannya saat panen nanti,” imbuh Kang DS.

Melalui sejumlah langkah tadi, Kang DS berharap, Kabupaten Bandung dapat memenuhi kebutuhan porang, baik untuk memenuhi pasar lokal maupun mancanegara.

“Untuk pemasaran lokal sudah ada obtaker yang mengolah umbi porang, baik untuk bahan kimia maupun untuk industri makanan. Sedangkan pemasaran ke luar negeri sudah ada PO ekspor ke Korea dan Jepang. Kami berharap, dalam waktu dekat bisa memenuhi permintaan pasar, baik itu lokal maupun internasional,” harap Kang DS.

Kepala Distan Kabupaten Bandung, Tisna Umaran menjelaskan, porang merupakan komoditas yang kaya akan manfaat serta sangat dibutuhkan oleh dunia pangan maupun dunia teknologi. Oleh karena itu, pihaknya mendukung penuh Bupati DS untuk menjadikan Kabupaten Bandung sebagai daerah penghasil porang di Indonesia.

“Ini merupakan suatu gelora yang sangat luar biasa dari Pak Bupati. Jadi kami dari jajaran teknis akan melakukan pendampingan, seperti melatih para petani bagaimana mengolah pupuk organik yang dapat dibuat sendiri oleh para petani dengan memanfaatkan bahan-bahan yang ada di sekitar lingkungannya. Dengan begitu mereka tidak perlu membelinya, sehingga biaya produksi pun dapat diminimalisir,” ucap Tisna.

Tak hanya itu, pihaknya juga telah meluncurkan program Sistem Bertani Dengan Agro Solution (Sibedas) yang bekerjasama dengan PT Pupuk Kujang dan PT Pupuk Indonesia Pangan.

Kerjasama itu, ungkap Tisna, meliputi penyediaan dan pendistribusian pupuk hingga ke tingkat petani, memberikan akses permodalan, bimbingan teknis (bimtek), akses terhadap asuransi dan memberikan jaminan off-taker hasil panen kepada petani.

“Jadi, bertani itu tidak hanya didasari dengan kegiatan bercocok tanam saja, tapi harus diukur mulai dari permodalan, penanaman sampai pemasaran. Sibedas ini nantinya dapat memberikan bantuan teknis berupa produk agro-input berkualitas, baik itu pupuk, benih, pestisida dan juga memberikan pendampingan teknologi, bimbingan teknis dan pelaksanaan monitoring melalui teknologi digital,” imbuh terang Kadistan.

Sementara Direktur Divisi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Bank Bjb, Deni mengungkapkan, pihaknya akan terus mendorong Pemkab Bandung dalam mewujudkan peningkatan kesejahteraan petani, salah satunya dengan memberikan bunga rendah pada program KUR.

"Bank Bjb dengan senang hati membantu Bupati Bandung untuk mewujudkan peningkatan kesejahteraan petani melalui pola pembiayaan dengan bunga yang ramah. Sehinga tidak memberatkan petani dalam melaksanakan kegiatan pertaniannya. Salah satunya dengan KUR untuk mewujudkan penanaman porang di Kabupaten Bandung," tutup Deni.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES