Peristiwa Internasional

Lebih Dari 60 Juta Orang di AS Hadapi Gelombang Panas

Sabtu, 31 Juli 2021 - 09:16 | 38.75k
Orang-orang tidur di tempat penampungan pendingin yang didirikan selama gelombang panas yang belum pernah terjadi sebelumnya di Portland, Oregon, Amerika Serikat pada 27 Juni 2021.(FOTO : Reuters)
Orang-orang tidur di tempat penampungan pendingin yang didirikan selama gelombang panas yang belum pernah terjadi sebelumnya di Portland, Oregon, Amerika Serikat pada 27 Juni 2021.(FOTO : Reuters)

TIMESINDONESIA, AS – Lebih dari 60 juta orang di Pasifik Barat Laut dan Tenggara Amerika Serikat (AS) berada di bawah peringatan gelombang panas pada hari Jumat karena menghadapi suhu hingga 100-an dan suhu mendekati rekor tinggi di beberapa bagian Idaho dan Washington.

Dilansir Reuters, Layanan Cuaca Nasional Bob Oravec memperkirakan, suhu di Spokane, Washington, bisa naik ke 102 derajat Fahrenheit (38,9 ° C) pada hari Jumat, mengikat rekor tertinggi dari tahun 1929, sementara Lewiston, Idaho, bisa melihat rekor hampir 108 F,

Rekor suhu tinggi dipecahkan di Pacific Northwest bulan lalu ketika gelombang panas selama berhari-hari menyebabkan ratusan orang meninggal dunia dan melumpuhkan wilayah yang terbiasa dengan musim panas yang beriklim sedang, dan di mana banyak penduduk tidak memiliki AC.

Kota-kota Portland dan Salem di Oregon, dan Seattle di Washington semuanya mencatat rekor suhu baru di atas 110 F pada akhir Juni. Sebuah studi di yang diterbitkan awal bulan ini menemukan bahwa gelombang panas yang menghancurkan di kawasan itu hampir tidak mungkin tanpa dampak perubahan iklim.

Para ilmuwan juga menemukan dalam penelitian lain yang diterbitkan bulan ini, bahwa gelombang panas yang memecahkan rekor seperti itu mungkin menjadi dua hingga tujuh kali lebih sering di seluruh dunia selama beberapa dekade mendatang.

Sementara gelombang panas musim panas lebih sering terjadi di Amerika Serikat Tenggara dan bagian dari Great Plains yang mengalami suhu tinggi pada hari Jumat. Layanan Cuaca Nasional memperingatkan bahwa indeks panas yang tinggi, efek gabungan dari suhu tinggi dan kelembaban, bisa menyebabkan bahaya kondisi.

"Panas dan kelembaban yang ekstrem akan secara signifikan meningkatkan potensi penyakit terkait panas, terutama bagi mereka yang bekerja atau berpartisipasi dalam kegiatan di luar ruangan," kata kantor Mobile Layanan Cuaca Nasional, Alabama, Jumat (30/7/2021) terkait gelombang panas yang menerpa AS. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES