Pemerintahan

Peringkat KLA Bondowoso Tahun 2021 Turun, Angka Perkawinan Dini Masih Jadi PR

Jumat, 30 Juli 2021 - 21:54 | 30.73k
Kepala DPPKB (Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana), Agus Suwardjito (FOTO: Moh Bahri/TIMES Indonesia)
Kepala DPPKB (Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana), Agus Suwardjito (FOTO: Moh Bahri/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, BONDOWOSO – Peringkat Kabupaten Layak Anak (KLA) untuk Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur, tahun 2021 turun. Awalnya strata madya, kini bergeser ke tingkat pratama. 

Kepala DPPKB (Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana), Agus Suwardjito mengatakan, bahwa KLA Bondowoso Tahun 2019 memang tingkat madya.

Tetapi kata dia, bobot strata madya masih kecil atau mepet ke peringkat pratama. "Madyanya kurus dulu itu. Jadi perbatasan dengan pratama juga," katanya saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon.

Menurutnya, ada banyak faktor yang menyebabkan capaian ini turun. Salah satunya angka perkawinan anak di Bondowoso yang masih tinggi.

Sementara terkait kekerasan terhadap anak kata dia, bahwa angka kekerasan seksual tak meningkat signifikan di Bondowoso. 

Dimana pada masa pandemi ada 13 kasus dan sebelum pandemi ada 11 kasus. Itu pun banyak yang sudah ditangani oleh DPPKB, melalui lembaga yang sudah terbentuk. 

Agus menerangkan, dalam penilaian strata KLA Bondowoso itu ada 24 indikator yang terbagi dalam lima klaster. 

Untuk indikator kelembagaan sendiri pihaknya mengklaim telah berproses. Seperti sudah memiliki Peraturan Daerah (Perda), dan replikasi forum anak hingga tingkatan desa pun semakin banyak dibanding tahun 2019.

"Saya tidak tahu, kenapa hal-hal yang seperti ini dengan anggaran terbatas kok tidak dihargai oleh pusat," paparnya. 

Pihaknya akan terus berupaya agar strata ini bisa meningkat ke depan. Yakni melakukan penguatan sinergitas yang dikomandoi Bappeda dari sisi perencanaannya.

"Baik dari sisi pengarusutamaan gendernya, maupun di KLA-nya. Karena ini pekerjaan bersama, maka kita akan memperkuat sinergitas," jelasnya.

Selanjutnya, dari sisi anggaran pihaknya akan mencoba dengan dunia usaha. Sehingga tak hanya mengandalkan anggaran pemerintah saja. 

"Jangan hanya anggaran dihabiskan untuk program fisik. Tapi pembangunan manusia juga," jelasnya.

Diberitakan sebelumnya, angka pernikahan dini di Kabupaten Bondowoso selama enam bulan terakhir, Januari-Juni 2021 mencapai 517. Hal itu mengacu pada data permohonan dispensasi kawin di Pengadilan Agama (PA) setempat.

 Berdasarkan data dari PA, pada Januari 74 permohonan, Februari 71, Maret 89, April 59 permohonan, Mei 61 orang dan Juni kemarin 163 pemohon. Jumlah itu permohonan yang sudah diputus. Perkawinan ini menjadi salah satu faktor KLA Kabupaten Bondowoso merosot.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Imadudin Muhammad
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES