Kopi TIMES

KH Syamsul Arifin, Kesederhanaan dan Keistiqomahan

Sabtu, 31 Juli 2021 - 07:42 | 90.61k
Kosim Rahman, Jurnalis Kanalberita.co; Alumni Pondok Pesantren Darul Ulum Banyuanyar.
Kosim Rahman, Jurnalis Kanalberita.co; Alumni Pondok Pesantren Darul Ulum Banyuanyar.

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Jangan pergi meninggalkan tempat dudukmu sebelum dirimu menanam (meninggalkan) kebaikan di sana,' sepotong kalimat dari KH. Muhammad Syamsul Arifin memberikan isyarat kepada kita semua tidak pernah berhenti menebar kebaikan.

KH Syamsul Arifin

Betapa pun kita telah kehilangan sosok guru, panutan dan pengarah pada kebaikan-kebaikan yakni Syaikhona K.H. Syamsul Arifin, Tuhan – dengan segala kehendak dan kuasa-Nya – telah menyediakan tempat ‘kembali’ yang lebih indah.

Kita –  para santri dan Alumni, yang darinya memperoleh khazanah pengetahuan agama, kebijaksanaan moral, dan petuah-petuah kehidupan lainnya – tentu merasa terlalu berat menerima kenyataan ini. Tak ada yang lebih berat ketimbang kehilangan sang guru, penuntun agama dan panutan hidup. 

Syaikhona meninggalkan banyak khazanah keilmuan, keistiqomahan yang berlimpah. Ia tidak sosok orang tua yang tidak mengeluarkan kata-kata kasar (marah) kepada kami para santrinya. 

Beliau dalam beberapa kesempatan, baik disampaikan secara langsung kepada para santri di pesantren yang diasuhnya, Lembaga Pendidikan Islam (LPI) Darul Ulum (D.U.) Banyuanyar, kepada masyarakat yang tiap hari hampir tiada henti-hentinya ‘sowan’ (memohon do’a, dan ilmu) kepadanya, lewat mimbar-mimbar pengajian yang secara sabar ia hadiri hampir tiap waktu, lewat santri-santrinya yang tersebar di masyarakat (baik santri tugas, santri alumni yang membuka pesantren, atau lainnya), dan lewat medium-medium lainnya.

Sewaktu saya masih aktif sebagai kader Forum Komunikasi Santri Banyuanyar (FKMSB) Jabodetabek sowan ke Syaikhona, ia berpesan kepada kami agar Banyuanyar, FKMSB tetap dijaga, tentu dengan nilai-nilai keagamaan yang pernah diperoleh di Pondok Pesantren.

Selanjutnya, KH. Muhammad Syamsul Arifin adalah sosok yang sangat menghargai ilmu pengetahuan. Ia sosok yang demikian terbuka dan bersedia berdialog dengan siapa pun. 

Hal itu terlihat dari pergaulan beliau dengan sejumlah tokoh lintas baik lokal (Daerah) atau tokoh nasional yang datang bertamu ke pondok kami. Seperti, wakil presiden RI Hamzah Haz, Menteri Agama Suryadharma Ali, dan Ketua Umum PPP M. Romahurmuziy serta sejumlah tokoh lainnya.

Syaikhona KH. Muhammad Syamsul Arifin juga dikenal masyarakat luas sebagi sosok yang sangat Istiqomah baik dalam hal ibadah dan juga urusan politik.

Pengalaman penulis sewaktu jadi santri, syaikhona tidak pernah "pot" (libur) untuk menjadi imam sholat berjamaah dan "murok" (ngajar) para santri walaupun ia baru datang dari bepergian. Padahal kalau diukur dari manusia biasa pastilah butuh istirahat.

Sementara di partai politik, Syaikhona dikenal sebagai jangkar Partai Persatuan Pembangunan (PPP) di  Madura, khususnya di Kabupaten Pamekasan yang selalu menjadi pemenang pemilu.

KH. Muhammad Syamsul Arifin berkhidmad di PPP meneruskan abah mertuanya sekaligus gurunya KH. Abdul Hamid Baqir,  (salah satu ulama yang terlibat aktif mengusir penjajah di era perang kemerdekaan). Syaikhona menempatkan politik bukan sebatas mengejar kekuasaan semata, kendati ia memiliki kekuatan untuk mengontrol politik dengan jumlah santri dan para alumni Pondok Pesantren. 

Saat masih mondok sorak-sorai dalam politik lokal Pamekasan sering menjadi obrolan panas yang juga menyita perhatian santri. Pertanyaan mengenai potensi PPP dan koalisinya serta bagaiamana sikap Syaikhona pada santri menjadi acak dadu yang ditunggu-tunggu. Paling tidak saat itu kita mendapatkan pesan untuk mengikuti kemana PPP memberikan dukungannya pada salah satu calon.

Namun sampai titik di mana hari pemilihan tinggal menghitung jam Syaikhona tidak secara langsung menyebut dan meminta sepihak untuk memilih calon yang beliau usung. Santri terlanjur sudah mengumpulkan mental fanatis namun seloroh pesan Syaihona justeru sebaliknya, beliau membebaskan siapapun kehendak pilihan kita.

***

*) Oleh: Kosim Rahman, Jurnalis Kanalberita.co; Alumni Pondok Pesantren Darul Ulum Banyuanyar.

*) Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggung jawab penulis, tidak menjadi bagian tanggung jawab redaksi timesindonesia.co.id

***

**) Kopi TIMES atau rubrik opini di TIMES Indonesia terbuka untuk umum. Panjang naskah maksimal 4.000 karakter atau sekitar 600 kata. Sertakan riwayat hidup singkat beserta Foto diri dan nomor telepon yang bisa dihubungi.

**) Naskah dikirim ke alamat e-mail: [email protected]

**) Redaksi berhak tidak menayangkan opini yang dikirim apabila tidak sesuai dengan kaidah dan filosofi TIMES Indonesia.

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES