Luput dari Perhatian, ODGJ di Desa Waringinsari Diperlakukan Kurang Manusiawi

TIMESINDONESIA, BANJAR – Belasan warga di Desa Waringinsari Kecamatan Langensari diduga mengalami gangguan jiwa (ODGJ) dan beberapa diantaranya mendapatkan perlakuan tak manusiawi dalam menjalani perawatannya.

Hal tersebut terungkap setelah ada laporan dari warga kepada relawan ODGJ Bakti Asih dan setelah ditelusuri ternyata ada dua ODGJ asal Desa Waringinsari yang dipasung dan di kurung dengan kaki di rantai.

Kedua ODGJ tersebut menurut pengakuan warga, karena dianggap meresahkan dan sering mengamuk. Hal itu diungkapkan Yeni, salah satu relawan ODGJ yang konsisten dalam memberikan perawatan terhadap para ODGJ.

ODGJ ini di pasung karena selalu menimbulkan keresahan saat dibiarkan bebas (foto: Susi/TIMES Indonesia)

 "Maksudnya mungkin baik yakni agar ODGJ tersebut tidak membuat kerusakan atau keresahan, tapi secara medis tentunya hal tersebut tidak manusiawi karena walau bagaimanapun mereka adalah warga Indonesia yang berhak mendapatkan perlindungan Negara," tuturnya.

Berkat ketekunan relawan ODGJ, belasan warga dengan gangguan jiwa tersebut didata dan di laporkan ke Dinas Kesehatan untuk kemudian dirujuk ke RSUD Banyumas dan RSUD Marzuki Mahdi d Bogor serta Yayasan Himatera Cigugur Kabupaten Pangandaran.

 "Baru beberapa ODGJ yang kami evakuasi untuk diberikan perawatan bekerjasama dengan Dinkes Kota Banjar dan Pemerintah Desa Waringinsari," imbuhnya.

Terpisah, Sekretaris Dinsos Kota Banjar, Yudi saat dimintai keterangan mengaku belum mendapatkan laporan terkait belasan ODGJ di Desa Waringinsari tersebut. "Nanti akan kami koordinasikan terlebih dahulu dengan Dinkes dan Desa Waringinsari untuk tindakan selanjutnya," ucapnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement