TIMESINDONESIA, BONDOWOSO – Sejak dinyatakan sebagai pandemi pada awal tahun 2020 dunia seakan-akan penuh dengan suasana mencekam. Pandemi memberikan ruang gerak yang lebih sempit dan penerapan kehidupan newnormal menjadi ujian baru masyarakat untuk disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan. Manusia tidak dapat berkutik dengan adanya makhluk kecil yang bernama Covid-19 ini, berita simpang siur tentang Covid-19 selalu dihadirkan di saluran TV nasional, koran dan media berita lainnya. Yang diberitakan tidak lain dan tidak bukan berita-berita yang sering kita dengar, tentang dampak yang dirasakan oleh penderita Covid-19 dan berita kematian akibat covid-19. Lain lagi dengan kebijakan pemerintah yang selalu mencari jalan keluar terbaik untuk meminimalisir penularan pandemi Covid-19 ini.
Terlepas dari sisi negatifnya, tidak dapat dipungkiri bahwa dari adanya pandemi Covid-19 ini memiliki dampak positif yang menguntungkan khususnya bagi bumi sendiri. Kegiatan manusia yang lebih banyak dilakukan di rumah membuat bumi menjadi lebih asri dan bersih, berkurangnya polusi akibat emisi Nitrogen Dioksida di udara yang disebabkan oleh hasil industri pabrik dan mobilitas transportasi menjadi berkurang.
Hal tersebut disampaikan oleh BMKG bahwa perbedaan pada saat pandemi dan sebelum pandemi terlihat polusi udara yang berkurang setiap tahunnya. Polusi udara yang berkurang menjadi lebih baik bagi kesehatan sistem pernapasan manusia dalam jaka panjang, karena polusi yang berkurang maka akan berdampak pula pada lapisan stratosfer bumi yaitu lapisan ozon.
Menurut penelitian yang dilakukan di laboratorium propulsi Jet NASA California, Amerika Serikat. Lapisan ozon secara global membaik, hal tersebut karena berkurangnya kegiatan yang mempengaruhi buruknya ozon akibat efek rumah kaca dan polusi Nitrogen Dioksida. Selain itu, karena kegiatan masyarakat banyak dilakukan di rumah, kebakaran hutan yang biasa kita dengar setiap tahunnya di Indonesia sudah mulai berkurang. Berita-berita tentang kebakaran hutan sudah mulai jarang kita dengar selama pandemi Covid-19 ini bahkan hampir tidak pernah. Semoga dampak tersebut dapat memberi kesadaran bagi manusia agar dapat menjaga kebersihan lebih baik lagi.
Dalam dunia pendidikan faktor yang dapat dijadikan hikmah dari adanya pandemi Covid-19 yakni lompatan perubahan pendidikan dalam dunia digital, seperti pernyataan Menteri pendidikan bahwa pendidikan Indonesia memerlukan lompatan-lompatan besar yang dilakukan agar pendidikan tetap berjalan di masa pandemi, karena hampir semua pembelajaran dilakukan tatap muka secara daring.
Hampir semua tenaga pengajar dan pelajar menggunakan teknologi digital untuk berlangsungnya proses belajar mengajar, di masa pandemi ini tenaga pengajar dan pelajar dituntut untuk lebih kreatif lagi. Lompatan dalam dunia digital tersebut menjadikan penggunaan teknologi lebih merata yang memaksa semua orang yang terlibat dalam kegiatan tatap muka formal belajar untuk menguasainya.
Tentu secara tidak langsung hal itu menjawab tantangan percepatan teknologi di Era Society 5.0, Era dimana manusia beriringan hidup dengan teknologi dalam beraktivitas. Meskipun tak secanggih dengan cita-cita para pencetus Era tersebut, setidaknya masyarakat di Indonesia sudah dapat memulai dan mengambil lompatan besar dalam menjawab tantangan perubahan Era yang berubah begitu cepat.
***
*)Oleh: Zaynur Rozikin, PK PMII Wahid Hasyim Polije Kampus Bondowoso.
*) Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggung jawab penulis, tidak menjadi bagian tanggung jawab redaksi timesindonesia.co.id
***
**) Kopi TIMES atau rubrik opini di TIMES Indonesia terbuka untuk umum. Panjang naskah maksimal 4.000 karakter atau sekitar 600 kata. Sertakan riwayat hidup singkat beserta Foto diri dan nomor telepon yang bisa dihubungi.
**) Naskah dikirim ke alamat e-mail: [email protected]
**) Redaksi berhak tidak menayangkan opini yang dikirim apabila tidak sesuai dengan kaidah dan filosofi TIMES Indonesia.
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Advertisement
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
Publisher | : Lucky Setyo Hendrawan |