Peristiwa Nasional

Nasehat Quraish Shihab untuk Mereka yang Sedih karena Ditinggalkan Keluarganya

Jumat, 30 Juli 2021 - 08:45 | 100.88k
Cendikiawan Muslim, Quraish Shihab. (FOTO: Uloom Indonesia)
Cendikiawan Muslim, Quraish Shihab. (FOTO: Uloom Indonesia)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Cendikiawan Muslim, Quraish Shihab memberikan nasehat untuk masyarakat yang banyak kehilangan orang terdekatnya. Entah itu karena terpapar Covid-19, atau pun karena sebab yang lain.

"Abiku, hari-hari Pandemi ini banyak sekali kehilangan yang kita rasakan. Anak kehilangan orang tua, istri kehilangan suami, adek kehilangan kakak. Dan yang menambah berat adalah karena Pandemi, mereka tidak bisa melihat langsung jenazah orang-orang tercinta, tidak bisa mengantarkan ke kuburan," kata Najwa Shihab.

"Bagaimana caranya meneguhkan hati, untuk bisa mengikhlaskan kehilangan yang berat ini abiku," tanya Najwa lagi dikutip dari YouTube resminya, Jumat (30/7/2021).

Quraish Shihab menyampaikan, yang pertama, manusia harus sadar bahwa, resiko hidup itu adalah kematian. Tidak ada orang, tidak ada makhluk hidup yang tidak akan mati.

Kalau ada yang berlanjut usianya, sampai ratusan tahun, atau kekal, kata ulama penulis Tafsir Al-Misbah itu, maka yang paling wajar itu adalah para Nabi. "Tapi Nabi juga wafat. Anak-anaknya juga wafat. Karena kematian adalah konsekuensi kehidupan," jelasnya.

Yang kedua lanjut mantan Menteri Agama pada Kabinet Pembangunan VII tersebut, sebagai manusia, tidak dilarang bersedih saat diterpa kehilangan.Tetapi hal itu harus berupaya mengendalikan kesedihan dengan jalan yang penuh kesadaran. Manusia harus yakin bahwa akan bertemu lagi dengan dia di alam sana. Yakinlah yang meninggal itu pergi menemui Tuhan. Dan Tuhan itu Maha Baik. Tuhan akan menyambut hamba-hamba-Nya dengan cara terbaik pula.

"Jadi, itu bisa menjadi semacam bela sungkawa untuk kita," jelas Quraish Shihab, seraya memberikan nada suara meyakinkan kepada masyarakat.

Ketiga, lanjut Quraish Shihab, yang perlu digaris bawahi, manusia harus mempersiapkan diri untuk selalu sadar, bahwa yang kita cintai ataupun orang terdekat itu bukan milik kita. Tetapi milik Tuhan.

"Itu sebabnya manusia diajarkan. Innalilahi wa Innalilahi Raji'un. Kami ini milik Tuhan. Kalau memang siapapun milik Tuhan, maka ketika Tuhan memintanya kembali, hendaknya kita menyerahkannya dengan legowo," ucapnya.

Ulama kelahiran Kabupaten Sidenreng Rappang, Sulawesi Selatan, 16 Februari 1944 itu, menambahkan, manusia harus yakin bahwa mereka yang dicintai itu, berada di sisi Tuhan yang Maha baik. Yang Maha Pengampun dan Maha Kasih.

*Sehingga kita InsaAllah sedikit demi sedikit, dari hari ke hari, akan berkurang kesediaan kita, sambil mempersiapkan diri untuk bertemu dengan mereka, di suatu tempat yang lebih baik dari kehidupan di dunia ini," ujar Quraish Shihab. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES