Peristiwa

Dibangun Cina, Jembatan Peljesac Tersambung di Atas Laut Adriatik

Jumat, 30 Juli 2021 - 00:19 | 63.25k
Jembatan dan jalan penghubungnya diharapkan selesai pada Juni 2022. (FOTO: en.wikipedia.org)
Jembatan dan jalan penghubungnya diharapkan selesai pada Juni 2022. (FOTO: en.wikipedia.org)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Sebuah jembatan raksasa yang didanai Uni Eropa yang dibangun oleh sebuah perusahaan Cina, telah tersambung di atas Laut Adriatik, menghubungkan dua petak garis pantai Kroasia yang dibagi oleh bentangan kecil wilayah Bosnia dan Herzegovina.

Upacara pembukaan dilakukan tengah malam dengan menampilkan penari rakyat, nyanyian dan pertunjukan kembang api besar yang semuanya diadakan di Jembatan Peljesac setelah segmen terakhir dari bentangnya dipasang.

Dilansir Al Jazeera, konstruksi dengan biaya 420 juta euro ($ 500 juta), 85 persennya dibiayai oleh UE dan ini merupakan proyek China yang langka di Eropa dimana melalui proses penawaran reguler.

Dalam upacara tersebut, Perdana Menteri Kroasia, Andrej Plenkovic mengatakan jembatan itu mewakili pencapaian strategis yang menarik dari rakyat Kroasia dan negara mereka yang memenuhi impian lama mereka untuk menghubungkan garis pantai Adriatik.

"Saya benar-benar berpikir ini adalah peristiwa besar bagi Kroasia, orang Kroasia, untuk teman-teman kita di Bosnia dan Herzegovina, untuk orang Kroasia di Bosnia dan Herzegovina," tegasnya.

"Kami menghubungkan apa yang kami sebut kedaulatan modern, sebuah proyek yang sangat jelas yang dengannya kami mewujudkan kepentingan strategis, diwujudkan pada saat kami memperkuat posisi internasional kami dan memperkayanya dengan keanggotaan di Uni Eropa," ujarnya kemudian.

Jembatan dan jalan penghubungnya diharapkan selesai sepenuhnya pada Juni tahun depan.

Sampai saat itu, para pelancong yang ingin mengunjungi beberapa tujuan wisata paling menarik di Kroasia, seperti bagian Kota Tua Dubrovnik, masih harus melewati dua pos pemeriksaan perbatasan antara Bosnia dan Kroasia di pelabuhan Neum di tepi laut Bosnia.

Plenkovic mengatakan, jembatan itu tidak akan membelah, tetapi akan menghubungkan orang dan bangsa.

"Jembatan itu tidak hanya menghubungkan Kroasia, tetapi juga menghubungkan UE serta Bosnia-Herzegovina," katanya.

Namun proyek itu telah membuat marah para pejabat Bosnia, yang menyatakan jembatan itu melanggar akses kedaulatan negara ke laut lepas di Laut Adriatik.

Konstruksinya dimulai pada Juli 2018 setelah China Road and Bridge Corporation (CRBC) memenangkan tawaran internasional untuk membangun jembatan sepanjang 2,4 km (1,5 mil).

Dalam beberapa tahun terakhir, China telah menggelontorkan dana ke negara-negara Eropa Tengah dan Timur sebagai bagian dari proyek Belt and Road Initiative yang strategis, yang mencakup peningkatan infrastruktur dan bertujuan untuk menciptakan jaringan transportasi dan hubungan perdagangan antara China dan Eropa.

Pejabat Uni Eropa, bagaimanapun, khawatir bahwa investasi China meningkatkan pengaruh ekonomi dan politiknya di wilayah tersebut, yang masih belum pulih dari pecahnya bekas Yugoslavia tahun 1990-an.

Tapi kini telah hadir jembatan raksasa yang kontroversial itu di atas Laut Adriatik, dimana jembatan yang dibangun oleh China itu menghubungkan dua petak garis pantai Kroasia yang dibagi oleh bentangan kecil wilayah Bosnia dan Herzegovina. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Irfan Anshori
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES