Peristiwa Daerah

Ibu Meninggal karena Covid, Yatim Piatu di Kota Banjar Bertahan Hidup di Kontrakan

Kamis, 29 Juli 2021 - 13:03 | 35.99k
Kedua kakak beradik ini masih bertahan di Kontrakan kecilnya setelah kematian orang tuanya (FOTO: Susi/TIMES Indonesia)
Kedua kakak beradik ini masih bertahan di Kontrakan kecilnya setelah kematian orang tuanya (FOTO: Susi/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, BANJAR – Duka menyelimuti wajah Kakak beradik yang kini tinggal di kontrakan kecil di Desa Raharja Kecamatan Purwaharja dengan kondisi yang memprihatikan. Pada 7 Juli lalu, sang ibu meninggal di RSUD Kota Banjar, Jawa Barat setelah berjuang melawan Covid-19 di tengah penyakit komplikasi yang dideritanya.

Saat ditemui TIMES Indonesia, Wahyudin (20) sang kakak tetap berusaha tegar menghadapi kenyataan hidup yang membuat mereka terpisah dari kedua orang tuanya. Ayahnya, Warso (60) meninggal beberapa tahun sebelum ibunya menyusulnya.

Pemuda berkulit putih ini tampak optimistis menghadapi segala keterbatasan yang kini membelit kehidupannya. Dia harus merawat dan melanjutkan pendidikan adiknya, Diki (15) di SMPN 7 Kota Banjar.

Wahyudin.jpgWahyudin, sang kakak berharap mendapatkan pekerjaan untuk membiayai adiknya (FOTO:Susi/TIMES Indonesia)

Melanjutkan usaha sang bunda yang telah tiada, Wahyudin mengaku berjualan gula aren ke warung-warung langganannya. Walau hasilnya tak seberapa, pemuda ini tak pernah mengeluh dan selalu bersyukur atas apa yang tengah dijalaninya.

 "Saya juga bekerja serabutan demi mencukupi kebutuhan kami berdua dan bersyukur sampai saat ini masih ada yang peduli terhadap kami," tuturnya.

Warga setempat dan Pemerintahan Desa Raharja juga Wakil Wali Kota Banjar sempat memberikan bantuan dan dukungan kepada mereka. Namun, Wahyudin berharap ada pekerjaan yang bisa dilakukannya untuk mencari nafkah yang halal bagi adik semata wayangnya.

 "Kami tidak ingin bergantung pada bantuan-bantuan tersebut secara terus menerus, saya hanya berharap ada lapangan pekerjaan yang bisa saya dapatkan agar saya bisa menafkahi adik saya untuk kembali melanjutkan sekolahnya dan mendapatkan kebutuhan hidup yang layak seperti anak lain seusianya," imbuhnya.

Rencananya, Wahyudin akan menitipkan adiknya kepada pamannya apabila dirinya bekerja di luar kota.

 "Kami masih butuh orang tua dan tempat untuk pulang karena tanpa pekerjaan yang layak, saya juga tidak bisa membayar kontrakan yang kami tempati ini," ucapnya.

Pemerintah Desa Raharja melalui Kepala Desa, Yayat Ruhiyat mengatakan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan Baznas untuk memberikan bantuan terhadap kedua kakak beradik ini.

 "Sudah ada bantuan dari Baznas dan untuk kedepannya Pemerintah Desa siap memfasilitasi apabila ada yang mau mempekerjakan Wahyudin, kakaknya," ujar Yayat.

Selain itu, Pihaknya juga masih menunggu keputusan dari keluarga Wahyudin dan Diki agar keduanya tidak terlantar.

 "Kita masih menunggu hasil berembug pihak keluarga seperti apa, pastinya Desa akan selalu memantau agar warga kami tidak terlantar," pungkasnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES