Peristiwa Daerah

Gubernur Khofifah: Ruang Isolasi di RSUD Dr Soetomo Mulai Melandai

Kamis, 29 Juli 2021 - 08:38 | 42.55k
Gubernur Jawa Timur Khofifah saat di Gedung Negara Grahadi, Rabu (28/7/2021) sore. (Foto: Lely Yuana/TIMES Indonesia)
Gubernur Jawa Timur Khofifah saat di Gedung Negara Grahadi, Rabu (28/7/2021) sore. (Foto: Lely Yuana/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, SURABAYAGubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengatakan jika ruang isolasi di rumah sakit mulai melandai. Salah satunya yang nampak di RSUD Dr Soetomo Surabaya. 

Beberapa pekan kemarin rumah sakit milik Pemprov Jatim tersebut sempat mengalami kewalahan karena lonjakan pasien Covid-19. 

"Kalau kita melihat sesungguhnya ruang-ruang isolasi di rumah sakit itu sudah mulai ada pelandaian. Dulu di RSUD Dr Soetomo, tiga minggu lalu mungkin kita lihat ada yang sampai di selasar," kata Gubernur Khofifah, Rabu (28/7/2021) petang. 

Gubernur Khofifah telah menerima perkembangan terbaru terkait situasi rumah sakit tersebut melalui kiriman foto dari Direktur Utama RSUD Dr Soetomo dr Joni Wahyuhadi. "Saya minta diupdate difoto Dirut RSUD Dr Soetomo dr Joni saya melihat sudah lengang di UGD," jelas Khofifah. 

"Dulu UGD nya saja nggak cukup sampai masuk ke selasar. Salah satu mungkin teman-teman bisa melihat suasananya seperti itu. Sehingga di Jatim ini antara kenaikan kasus dengan hunian di rumah sakit itu flat aja," tambahnya.

Lebih lanjut ia membeberkan tingkat keterisian bed rumah sakit atau Bed Occupancy Rate (BOR) Jatim per Rabu (28/7/2021) sore kemarin. BOR isolasi 75 persen, BOR ICU 82 persen, dan BOR RS Darurat Lapangan 52 persen. Khofifah menyebut jika angka tersebut mengindikasikan pelandaian. 

"Nah, sekarang bahkan sudah mulai melandai," tandasnya.

Namun pihaknya mengingatkan masyarakat agar tetap waspada. Karena pelandaian ini bukan berarti Covid-19 telah selesai.

"Tetaplah waspada, tetap melakukan mitigasi dengan seksama," ucapnya. 

Oleh sebab itu, Gubernur Khofifah meminta Pangdam Brawijaya dan Kapolda Jatim melakukan pengecekan ruang isolasi terpusat (isoter) secara berkala. Terutama agar masyarakat yang melakukan isolasi mandiri di rumah bisa pindah ke ruang isoter tersebut agar termonitor. 

"Jadi yang isolasi di rumah, ini diseyogyakan untuk mengikuti isolasi terpusat supaya termonitor kondisinya karena ada yang mungkin butuh obat, ada yang mungkin butuh oksigen, kalau di rumah mungkin tidak bisa semua bisa terfasilitasi gitu," jelasnya. 

Dia menambahkan, keberadaan ruang isoter lebih termenej dan terkoneksi langsung dengan rumah sakit rujukan. 

"Rumah sakit rujukan ini menjadi penting, seluruh koordinator isoter itu harus terkoneksi dengan rumah sakit rujukan. Karena ada yang tiba-tiba kondisinya menurun dia harus dirawat di rumah sakit. Lha koordinator isoter harus terkoneksi dengan rumah sakit rujukan," kata Gubernur Jatim Khofifah.(*) 

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES