Peristiwa Daerah

Begini Cara Berbagi Pesantren Luhur Baitul Hikmah Saat PPKM Darurat

Rabu, 28 Juli 2021 - 23:47 | 92.16k
Pesantren Luhur Baitul Hikmah menggelar khitan atau sunatan massal gratis untuk adik-adik yatim-piatu dan dhuafa yang diikuti 10 peserta Minggu (25/07/2021) (FOTO: Pesantren Luhur Baitul Hikmah for TIMES Indonesia)
Pesantren Luhur Baitul Hikmah menggelar khitan atau sunatan massal gratis untuk adik-adik yatim-piatu dan dhuafa yang diikuti 10 peserta Minggu (25/07/2021) (FOTO: Pesantren Luhur Baitul Hikmah for TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, MALANGPesantren Luhur Baitul Hikmah, sekurang-kurangnya, bisa menjadi inspirasi bagi masyarakat justru di tengah pemberlakuan Pemberlakuan Pembatasan Kegaitan Masyarakat Darurat (PPKM Darurat). Kebijakan yang diambil pemerintah untuk menekan jumlah penularan kasus Covid-19 ini tak menyurutkan semangat kaum sarungan untuk berbagi.

Pesantren mahasiswa ini pada Minggu (25/07/2021) lalu mengadakan khitan atau sunatan massal gratis untuk adik-adik yatim-piatu dan dhuafa yang diikuti 10 peserta. Pesantren yang beralamat di Jl Sadru desa Tegalsari kecamatan Kepanjen kabupaten Malang ini menggandeng Okejek, Arek Kepanjen dan RS Wava Husada untuk berbagi di tengah pandemi.

"Harapannya kita tetap memberi dampak positif meski saat ini kita semua sedang terdampak negatif oleh Covid-19 ini," ujar, Cak Mad, CEO Okejek usai memberikan santunan kepada yatim-piatu dan dhuafa, Rabu (28/7/2021).

Pesantren Luhur Baitul Hikmah a

Acara khitan massal yang dihadiri oleh Kepala Desa, RT dan RW setempat, Bidan desa, serta masyarakat sekitar ini tetap menjalankan protokol kesehatan secara ketat dan berjarak. Dalam sambutannya, Pak Lurah, menyatakan bahwa sunatan massal ini baru pertama diadakan di desa Tegalsari. 

"Kami bersyukur dan berterima kasih kepada Pengasuh Pesantren Luhur, ini pertama kalinya desa Tegalsari mengadakan khitanan massal. Sudah seharusnya ulama dan umara bergandengan tangan dan bersinergi untuk membangun desa."

Memang, beberapa hari sebelumnya, Pesantren Luhur Baitul Hikmah mengadakan pemotongan hewan kurban.

"Sudah dua tahun ini kami kampanye kurban tanpa plastik. Mari kita jaga bumi dan ekosistem dari sampah plastik, terutama di tengah pandemi. Kisah populer dalam agama-agama Semit bahwa Nabi Yunus As ditelan ikan paus sudah mulai usang, sekarang di perut ikan malah banyak sampah plastik," seloroh Ach Dhofir Zuhry, pengasuh Pesantren Luhur Baitul Hikmah yang juga pengampu kajian Tafsir Tematik NU online, dalam sambutan dan doa sebelum pemotongan sapi qurban.

Benar, pencemaran plastik di laut semakin mencemaskan. Setidaknya 365 juta ton plastik digunakan pertahun di seluruh dunia, dan kabar buruknya, 30-40%nya menjadi sampah. Indonesia adalah negara kedua setelah Tiongkok yang konsumsi plastiknya terbesar di dunia. 

Setiap hari negeri tercinta ini memproduksi 140.000 ton sampah plastik, sehingga lebih dari sejuta ikan dan biota laut mati gara-gara sampah plastik, belum lagi pencemaran udara, akibat pembakaran hutan dan pembalakan liar, pencemaran media sosial oleh hoaks dan disinformasi berita. Kabar baiknya, meskipun terlambat, pemerintah mulai memberikan perhatian lebih serius mengenai pencemaran pada sektor bahari. Hal ini trcermin dari dikeluarkannya Peraturan Presiden Nomor 83 tahun 2019 tentang Penanganan Sampah Laut.

Pesantren Luhur Baitul Hikmah bKampanye kurban tanpa plastik Pesantren Luhur Baitul Hikmah (FOTO: Pesantren Luhur Baitul Hikmah for TIMES Indonesia)

Oleh karena itu, Pesantren yang sudah berdiri satu dekade ini tak hanya concern pada kajian kitab kuning, tafsir, tasawuf, buku-buku putih seperti filsafat, teologi, perbandingan agama dan pemikiran lintas peradaban, tapi juga menyoroti pencemaran lingkungan, perusakan ekosistem, anti korupsi, isu-isu gender, kekerasan dalam rumah tangga dan bahkan saintek berbasis big data.

Berlokasi tak jauh dari aliran sungai Brantas, tepatnya di dusun Ngempit, setiap tahunnya, para santri diwajibkan menerbitkan buku, baik terjemahan dan maupun hasil penelitian. Sudah belasan buku yang diterbitkan oleh Mahasantri Pesantren Luhur Baitul Hikmah, tentu ini kabar gembira bagi budaya literasi kita di tengah kepungan budaya instan.

Pesantren Luhur Baitul Hikmah yang dikenal sebagai Pesantren filsafat karena memang terintegrasi dengan Sekolah Tinggi Filsafat Al-Farabi ni juga aktif mengunggah dan menyiarkan langsung kajian-kajian ilmiahnya di media sosial seperti Facebook, Twitter, Instagram dan kanal YouTube. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES