Peristiwa Daerah

Bupati Bandung ke Sandiaga Uno: Vaksinnya Kapan Nih Mau Turun?

Rabu, 28 Juli 2021 - 20:31 | 23.80k
Bupati Dadang Supriatna saat program Vanic  secara virtual di Rumah Jabatan Bupati, Soreang, Rabu (28/7/21).(FOTO: Humas Pemkab for TIMES Indonesia)
Bupati Dadang Supriatna saat program Vanic secara virtual di Rumah Jabatan Bupati, Soreang, Rabu (28/7/21).(FOTO: Humas Pemkab for TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, BANDUNGBupati Bandung Dadang Supriatna menyampaikan secara langsung kepada Menteri Parwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno, terkait permintaan vaksin dari pemerintah pusat untuk Kabupaten Bandung.

"Saya berharap bantuan Pak Menteri, untuk bisa mendistribusikan vaksinnya segera untuk Kabupaten Bandung. Kami sudah menyiapkan nakes, sudah menyiapkan anggaran, tinggal vaksinnya kapan nih mau turun?" kata Bupati Bandung saat video conference dengan Menparekraf di rumah jabatannya di Soreang, Rabu (28/7/21).

Menurutnya, dari populasi penduduk Kabupaten Bandung 3,6 juta jiwa, Pemkab Bandung menargetkan 80 persen atau 2,6 juta jiwa warga sudah bisa divaksin pada akhir Desember 2021. 

Untuk mengejar target tersebut, pihaknya menambah 800 relawan tenaga kesehatan untuk percepatan vaksinasi. "Sehingga ekonomi dan pariwisata kita tidak lumpuh," tandas bupati.

Bupati Dadang Supriatna a

Sementara itu dalam program Vanic Cicalengka Dreamland, Dadang Supriatna mengapresiasi pihak pengelola tempat wisata Cicalengka Dreamland, yang bersinergi dengan Pemkab Bandung dalam penyelenggaraan vaksinasi massal. Kegiatan bertajuk Vaksinasi Asyik di Tempat Picnic (Vanic) itu, menyasar masyarakat umum sebanyak 600 peserta.

Menurut Kang DS, sapaan bupati, kondisi sektor wisata di masa pandemi saat ini sangat memprihatinkan. Ditambah dengan penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat, di mana tempat wisata harus ditutup.

“Dalam percepatan vaksinasi, sebelumnya kita sudah bersinergi dengan forkopimda (Forum Komunikasi Pimpinan Daerah), industri, dan juga pihak lainnya. Dengan gerakan vaksinasi di tempat piknik, sinergitas dengan industri pariwisata, saya kira ini salah satu solusi inovatif. Saya minta kepada pemerintah pusat, apakah nanti PPKM akan diperpanjang lagi atau tidak, sektor wisata ini jangan sampai collapse,” ungkap Kang DS.

Salah satu inovasi lainnya yang bisa dikembangkan di tempat wisata, yaitu setiap pengunjung wajib menunjukkan surat atau kartu vaksin. Inovasi ini, tutur bupati, bisa diikuti juga oleh pengelola hotel, kafe dan restoran.

"Dengan pengunjung wajib memperlihatkan bukti telah divaksin, tentu menjadi alternatif solusi mengatasi hambatan bagi pengelola tempat wisata dalam menjalankan usahanya," tandasnya.

Bersama Ketua Tim Percepatan Industri Pariwisata Kabupaten Bandung Ilham Sunaryanto, Kang DS telah berencana menciptakan seratus titik destinasi wisata, baik bertaraf nasional maupun internasional. Kang DS berharap pemerintah pusat dapat mengintervensi upaya peningkatan sektor pariwisata tersebut.

“Kami juga tengah merencanakan pembuatan jalan tol. Antara lain jalan tol Soreang, Ciwidey dan Pangalengan. Pertimbangannya, sebagai contoh daerah Ciwidey langsung menyambung ke Cidaun Cianjur, perbatasan yang nantinya langsung menuju pantai selatan, ini salah satu obsesi saya. Mudah-mudahan dapat terlaksana,” imbuhnya pula.

Lebih jauh ia menyebutkan, langkah-langkah yang akan dilakukan dalam upaya percepatan pariwisata itu, lebih jauh ia menyebutkan, tentu berkaitan erat dengan dengan ekonomi kreatif. Industri pariwisata secara teori ekonomi mikro, akan menimbulkan multiplier effect terhadap ekonomi kreatif.

“Bila industri pariwisata tumbuh di tiap kecamatan dengan ciri khasnya masing-masing, maka akan menciptakan lapangan kerja baru dan mengurangi angka pengangguran,” kata Bupati Bandung.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES