Peristiwa

Batu Permata Safir Terbesar di Dunia Ditemukan di Sri Lanka

Rabu, 28 Juli 2021 - 04:32 | 53.28k
Batu permata safir seberat 510 kg yang ditemukan di halaman belakang rumah Gamage di Sri Lanka. (FOTO : BBC/Gamage)
Batu permata safir seberat 510 kg yang ditemukan di halaman belakang rumah Gamage di Sri Lanka. (FOTO : BBC/Gamage)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Sebongkah batu permata safir seberat 510 kg, terbesar di dunia, ditemukan di halaman belakang sebuah rumah milik pedagang permata di Sri Lanka.

Batu itu ditemukan oleh pekerja yang sedang menggali sumur di rumah pedaganag itu di daerah Ratnapura yang kaya permata.

Para ahli mengatakan batu itu, yang berwarna biru pucat, diperkirakan bernilai hingga $100 juta di pasar internasional.

Dilansir BBC, cluster ini memiliki berat sekitar 510 kilogram atau 2,5 juta karat dan diberi nama "Serendipity Sapphire".

"Orang yang menggali sumur memberi tahu kami tentang beberapa batu langka. Kemudian kami menemukan spesimen besar ini," ungkap pemilik baru itu,  Gamage.

Dia tidak mau memberikan nama lengkap atau lokasinya demi keamanan.

Gamage, yang merupakan generasi ketiga pedagang permata, memberi tahu pihak berwenang tentang penemuan itu, tetapi butuh lebih dari satu tahun untuk membersihkan batu dari lumpur dan kotoran lainnya sebelum mereka bisa menganalisis dan mengesahkannya.

Selama proses pembersihan, Gamage mengatakan beberapa batu jatuh dari cluster dan ditemukan batu safir bintang berkualitas tinggi.

Ratnapura, yang berarti kota permata dalam bahasa Sinhala, dikenal sebagai ibu kota permata negara Asia Selatan. Batu berharga lainnya telah ditemukan di sana di masa lalu.

Sri Lanka adalah pengekspor safir dan permata berharga lainnya.

Tahun lalu, negara itu memperoleh sekitar setengah miliar dolar melalui ekspor permata, berlian potong, dan perhiasan.

"Saya belum pernah melihat spesimen sebesar itu sebelumnya. Ini mungkin terbentuk sekitar 400 juta tahun yang lalu," ujar ahli permata terkenal, Dr Gamini Zoysa.

Para ahli juga menunjukkan bahwa meskipun spesimen memiliki nilai karat tinggi, semua batu di dalam cluster kemungkinan juga tidak berkualitas tinggi.

Temuan itu muncul ketika industri permata Sri Lanka menderita kerugian akibat penguncian yang disebabkan oleh pandemi Covid-19.

Mereka yang bekerja di industri berharap "Batu Serendipity" sekarang akan menarik pembeli dan pakar internasional.

"Ini adalah spesimen safir bintang khusus, mungkin yang terbesar di dunia. Mengingat ukuran dan nilainya, kami pikir itu akan menarik minat kolektor pribadi atau museum," kata Ketua Otoritas Permata dan Perhiasan Nasional Sri Lanka,Thilak Weerasinghe.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Imadudin Muhammad
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES