Peristiwa Daerah

Alasan Takut, Warga Dua Desa di Bondowoso Tolak Penempatan Isoman Terpusat

Selasa, 27 Juli 2021 - 21:56 | 41.99k
Warga saat melakukan demo menolak gedung pendidikan dijadikan lokasi Isoman terpusat (FOTO: Istimewa)
Warga saat melakukan demo menolak gedung pendidikan dijadikan lokasi Isoman terpusat (FOTO: Istimewa)

TIMESINDONESIA, BONDOWOSO – Warga dua desa di Kecamatan Wringin Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur, menolak dua gedung pendidikan dialihfungsikan jadi tempat isolasai mandiri (Isoman). Alasannya mereka takut tertular.

Penolakan terjadi di Desa Jatitamban dan Desa Wringin. Adapun gedung yang akan dijadikan lokasi Isoman adalah eks aula UPT Dinas Pendidikan dan Kebudayaan serta SMP Negeri 1 Wringin, dan TK Pembina.

Ketua Satgas penanganan Covid-19 kecamatan Wringin, Son Haji mengatakan alasan penolakan warga karena takut tertular.

 "Mereka menolak karena khawatir. Dianggapnya yang dirawat di sana pasien Covid-19 parah. Padahal untuk orang tanpa gejala (OTG), " katanya.

Menurutnya, Satgas Covid-19 kecamatan memilih tempat itu karena dinilai memenuhi syarat sebagai lokasi isolasi. 

"Cukup luas, bahkan diperkirakan bisa menampung sekitar 10 pasien Isoman dengan kategori OTG," jelasnya, Selasa (27/7/2021).

Pihaknya menegaskan, selama dijadikan tempat isolasi akan dijaga oleh aparat TNI-Polri serta relawan dari Pemerintah Desa. 

"Kami akan mengedukasi masyarakat terlebih dahulu sebelum benar-benar memutuskan tempat Isoman," terangnya.

Sementara itu juru bicara Satgas Covid-19 kabupaten Mohammad Imron mengatakan, penentuan tempat isolasi terpusat yang ada di tingkat kecamatan, sebenarnya sudah bisa dilakukan oleh satu pihak. 

"Dalam hal ini satgas kecamatan, terdiri dari Camat, Danramil, Kapolsek, Kepala Puskesmas, serta Kepala Desa setempat," katanya.

Walaupun demikian, jika penentuan tempat itu menyebabkan kegaduhan di masyarakat. Maka, tempat itu tidak boleh dipaksakan. "Dengan catatan masih ada tempat lain yang representatif. Artinya tidak boleh dipaksakan itu, kalau masih ada alternatif lain," tegasnya. 

Adapun tempat isolasi terpusat di kecamatan kata dia, hanya boleh digunakan untuk pasien dengan gejala ringan serta orang tanpa gejala (OTG). 

"Sebagaimana standard operational procedure (SOP) yang berlaku. Sedangkan untuk gejala sedang atau berat tidak boleh dirawat ditempat itu," paparnya.

Selain terjadi penolakan lokasi penempatan untuk Isoman terpusat. Di Bondowoso juga sudah terjadi perebutan paksa jenazah pasien Covid-19 dan dimakamkan tanpa protokol kesehatan.

 

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Irfan Anshori
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES