Peristiwa Nasional

Penguatan Tracing Covid-19, TNI Sebar 63 Ribu Tracer

Senin, 26 Juli 2021 - 20:45 | 46.28k
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto bersama Kepala BNPB Letjen TNI Ganip Warsito saat konferensi pers, Senin (26/7/2021). (FOTO: Tangkapan Layar YouTube BNPB Indonesia)
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto bersama Kepala BNPB Letjen TNI Ganip Warsito saat konferensi pers, Senin (26/7/2021). (FOTO: Tangkapan Layar YouTube BNPB Indonesia)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Sebanyak 63 ribu tenaga tracer dari TNI bakal membantu pelaksanaan tracing atau pelacakan kontak erat pasien covid-19. Tracing perlu dilakukan secara masif sebagai upaya menekan kasus covid-19 di Indonesia.

Menurut Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, dalam upaya meningkatkan pelacakan kontak erat, TNI  mengerahkan 63 ribu tenaga pelacak atau tracer ke posko-posko Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) mikro di seluruh Indonesia. 

Puluhan ribu tenaga tracer itu akan membantu petugas di puskesmas dan bidan desa yang selama ini melakukan tracing atau pelacakan kontak erat pasien Covid-19 secara manual.

"Saat ini ada 63 ribu tenaga tracer dari TNI yang sudah tersebar di wilayah-wilayah, di posko ppkm mikro, untuk membantu kepala puskesmas, bidan desa, melaksanakan tracing kontak erat," ujar Marsekal Hadi dalam konferensi pers "Optimalisasi Program 3T Dalam PPKM Level IV" di Jakarta, Senin (26/7/2021).

Hadi menambahkan, saat ini terdapat sekitar 7 ribu tenaga tracer yang menjalani pelatihan dari Kementerian Kesehatan. Mereka dilatih menjadi tracer digital. Selanjutnya, mereka akan bertugas mewawancarai masyarakat yang menjadi kontak erat pasien Covid-19. 

Keterlibatan ribuan tenaga tracer baik ke lapangan maupun secara digital, kata Hadi, dilakukan untuk melipatgandakan kemampuan melacak para kontak erat pasien Covid-19.

Hal tersebut perlu dilakukan mengingat Indonesia masih berada di bawah standar pelacakan yang ditetapkan organisasi kesehatan dunia (WHO), yakni rasio pelacakan 1:30. Artinya, dari satu pasien positif Covid-19 dapat ditelusuri 30 orang kontak erat. Di Indonesia, kata Hadi, rasio pelacakan di Indonesia baru 1:1.

Dengan mengintensifkan pelacakan kontak erat atau tracing, Hadi berharap dapat memutus mata rantai penyebaran virus covid-19. Untuk itu, ia menekankan pentingnya kerja keras seluruh elemen masyarakat.

"Saya yakin dengan kerja keras seluruh elemen, kerja keras seluruh kompnen maka permasalahan terkait dengan masalah Covid-19 akan bisa kita tekan," katanya.

Sementara, berdasar data dari Kementerian Kesehatan RI, pada Senin (26/7/2021) hingga pukul 12.00 WIB, terdapat 28.228 kasus baru Covid-19. Total kasus terkonfirmasi covid di Indonesia 3.194.733.

Sedangkan kasus kematian dalam hari ini bertambah 1.487 orang sehingga total menjadi 84.766 kasus. Perihal kesembuhan, pada hari ini bertambah 40.374 orang sehingga totalnya 2.549.692 juta orang. Mengenai kasus aktif pada hari ini bertambah 13.633 sehingga keseluruhan berjumlah 560.275 kasus. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ferry Agusta Satrio
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES