Pendidikan

PSGA UIN Maliki Gelar Webinar Bahas Penelitian dan Publikasi Ilmiah Berperspektif Feminis

Senin, 26 Juli 2021 - 13:17 | 41.87k
Linda Dwi Eriyanti saat memaparkan materi di webinar. (Foto: Tangkapan Layar)
Linda Dwi Eriyanti saat memaparkan materi di webinar. (Foto: Tangkapan Layar)

TIMESINDONESIA, MALANG – Pusat Studi Gender dan Anak (PSGA) Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang (UIN Maliki Malang) menggelar Website Seminar (Webinar) membahas mengenai Penelitian dan Publikasi Ilmiah Berperspektif Feminis, Senin (26/7/2021) secara daring.

Dr. Istiadah, MA, Kepala PSGA UIN Maliki Malang mengatakan, acara ini mendatangkan narasumber yang andal dibidang penelitian berspektif feminis yaitu Dr. Linda Dwi Eriyanti, MA, Dosen HI FISIP UNEJ dan Ketua PSG UNEJ.

INFORMASI SEPUTAR UIN MALANG DAPAT MENGUNJUNGI www.uin-malang.ac.id

“Webinar ini merupakan webinar series pertama yang membahas mengenai kedudukan berspektif feminis. Saya berharap seminar berspektif feminis ini tidak hanya dalam publikasi ilmiah tapi sampai ke non ilmiah. Selain itu, webinar ini digelar sebagai upaya agar dapat mengsetarakan keadilan dua gender yaitu laki-laki dan perempuan,” ujar Dr. Istiadah, MA, Kepala PSGA UIN Maliki Malang dalam sambutannya.

uin maliki b

Dr. Linda Dwi Eriyanti, MA, dalam memaparkan materinya mengambil judul Perspektif Feminis Dalam Penelitian dan Publikasi Ilmiah. Ia menjelaskan bahwasanya terdapat lima prinsip dasar dalam penelitian berspektif feminis yaitu yang pertama, menjadikan perempuan sebagai subyek dan sumber pengetahuan. Yang kedua, menolak sudut pandang, cara, dan analisis yang dominan. Yang ketiga, keseimbangan kuasa antara peneliti dan narasumber. Yang keempat, pembebasan peneliti dalam memilih cara untuk menemukan pengetahuan yang berasal dari pengalaman hidup sehari-hari. Kemudian yang kelima, menyusun pengalaman hidup dan relasi sosial sebagai pengetahuan.

“Fungsi-fungsi feminis harus dijaga perempuan dan jangan mau diambil alih pihak luar. Tidak ada yang berhak menjustifikasi fungsi feminis itu salah, silakan apabila mau memilih fungsi feminis yang jenis apa,” sambung Linda.

Linda Dwi menyampaikan terdapat sebelas fungsi feminis yang bisa dipilih dalam meneliti karya ilmiah berspektif feminis yaitu feminis liberal, feminis radikal, feminis marxis, feminis sosialis, ekofeminisme, feminis islam atau muslim, feminis posmodern, feminis poskolonial, feminis global, feminis multikultural, dan feminis eksistensialis.

uin maliki c

Ia juga menyampaikan, penelitian berperspektif feminisme memiliki fokus kepada opresi perempuan yaitu menghindari generalisasi, mengenali perempuan, mengakui pemikiran perempuan, mengakui pengetahuan perempuan, dan mengakui pengalaman perempuan. Selain itu, penelitian berperspektif feminisme juga mengakui keragaman makna akan fenomena, mengakui intersectionalitas sebagai pembentuk agensi perempuan, dan mengakui pilihan-pilihan perempuan.

INFORMASI SEPUTAR UIN MALANG DAPAT MENGUNJUNGI www.uin-malang.ac.id

“Penelitian berspektif feminis memiliki etika yang harus diperhatikan yaitu menimbang dampak pasca diseminasi hasil penelitian,” tutur Dr. Linda Dwi Eriyanti, MA ketika menyampaikan materi dalam webinar yang digelar oleh PSGA LP2M UIN Maliki Malang. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES