Peristiwa Daerah

Penerima Bansos di Banyuwangi Bertambah Lebih dari 3000 Warga

Sabtu, 24 Juli 2021 - 23:08 | 26.54k
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani Azwar Anas saat menyerahkan bantuan kepada masyarakat (Foto : Rizki Alfian/ TIMESIndonesia)
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani Azwar Anas saat menyerahkan bantuan kepada masyarakat (Foto : Rizki Alfian/ TIMESIndonesia)

TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – Warga Banyuwangi yang terdampak pelaksanaan PPKM Darurat dan pandemi covid-19 mulai menerima berbagai macam bantuan sosial (bansos). Bantuan yang diterima masyarakat tersebut mulai paket sembako hingga uang tunai. Salah satunya Bantuan Sosial Tunai (BST) Kemensos.

“Semoga bantuan ini dapat meringankan beban warga akibat pandemi covid-19, terutama selama masa PPKM Darurat ini,” kata Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani saat meninjau langsung penyaluran Bantuan Sosial Tunai, Sabtu (24/7/2021).

Di Banyuwangi, terdapat 48.965 keluarga penerima manfaat (KPM) BST. Setiap KPM menerima Rp 600 ribu untuk pencairan Mei dan Juni 2021. Bantuan tersebut disalurkan PT Pos langsung kepada warga.

“Alhamdulillah, ada tambahan penerima untuk Banyuwangi. Di tahap sebelumnya hanya 45.633 penerima, kali ini ada penambahan jumlah penerima, sehingga jumlahnya menjadi 48.965 orang. Ada tambahan lebih dari 3.000 warga. Terima kasih Menteri Sosial Ibu Tri Rismaharini,” terang Ipuk.

Kepala PT POS Indonesia Banyuwangi, Vicky Vidianto mengatakan, untuk menghindari kerumunan, pembagian bansos tunai ini difokuskan lebih mikro, yaitu di tiap dusun.

Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani 2

“Kami batasi 30 orang setiap 30 menit. Bahkan, di kawasan padat, akan dibagikan hingga ke level RT,” kata Vicky.

PT Pos Banyuwangi awalnya telah menyiapkan 15 tim untuk pencairan BST tersebut. Namun, akan ditambah pada hari Minggu sehingga bisa mencapai 30 tim.

"Kami juga mensyaratkan juru bayar dari PT. Pos telah menerima vaksin, untuk menjaga kesehatan semua. Kami targetkan akhir Juli semua warga telah menerima bansos ini," imbuhnya.

Selain BST, pada hari ini juga diserahkan diserahkan bantuan pangan non tunai yang menyasar 100.494 keluarga di Banyuwangi. Bantuan ini diberikan sekaligus untuk tiga bulan sebesar Rp 600 ribu berbentuk bahan pangan. Ada banyak komoditas pangan yang diberikan, meliputi daging, telur, beras, kacang hingga buah-buahan.

Ipuk menambahkan, selain BST, juga ada skema bansos lainnya yaitu bansos beras yang telah disalurkan ke 119.000 KPM, Program Keluarga Harapan (PKH) dengan penerima lebih dari 62.000 KPM, dan BLT Dana Desa 22.015 KPM.

Tahun ini, Banyuwangi juga mengawal pencairan Bantuan Produktif Usaha Mikro (BPUM) untuk 54.213 usaha mikro di mana masing-masing menerima Rp1,2 juta.

Selain itu, ada bantuan dari APBD Banyuwangi berupa uang tunai Rp300.000 per orang yang ditargetkan menjangkau ribuan PKL/pedagang kecil.

”Beberapa waktu lalu juga sudah disalurkan lebih dari 53 ton beras dari gotong royong ASN, dan kami siapkan juga alokasi paket sembako dari APBD,” ujar Ipuk.

Untuk listrik, terdapat lebih dari 245.000 pelanggan di Banyuwangi menerima subsidi, yaitu pelanggan 450 va dan 900 va.

Ipuk memaparkan, jumlah penerima bansos telah mencapai 40 persen dari jumlah keluarga di Banyuwangi. Meski demikian, Ipuk memahami bila dampak pandemi begitu luas, termasuk pelaksanaan PPKM Darurat di Banyuwangi.

“Kami akan terus berusaha menambah jumlah bansos, termasuk yang terbaru kami mengirim data untuk meminta tambahan alokasi paket sembako ke Kemensos. Juga APBD menyiapkan,” pungkasnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Imadudin Muhammad
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES