Peristiwa Daerah

Tekan Angka Pernikahan Dini, Ini Upaya Duta Pancasila Kabupaten Malang

Sabtu, 24 Juli 2021 - 19:36 | 53.60k
Sosialisasi Pendewasaan Usia Perkawinan yang dilakukan Duta Pancasila Kabupaten Malang. (Foto : Duta Pancasila Kabupaten Malang for TIMES Indonesia).
Sosialisasi Pendewasaan Usia Perkawinan yang dilakukan Duta Pancasila Kabupaten Malang. (Foto : Duta Pancasila Kabupaten Malang for TIMES Indonesia).

TIMESINDONESIA, MALANGDuta Pancasila Kabupaten Malang menggelar Sosialisasi Pendewasaan Usia Perkawinan untuk menekan angka pernikahan dini, Sabtu (24/7/2021).

Sasaran sosialisasi yakni kepada pemuda-pemudi di Desa Klampok, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang. Sosialisasi dilakukan secara daring menggunakan Zoom.

Ketua Duta Pancasila Kabupaten Malang, Bilqis Islach Waffrodah mengatakan latar belakang menyelenggarakan sosialisasi pendewasaan usia pernikahan tersebut.

"Banyak siswa di Desa Klampok yang putus sekolah disebabkan kurangnya fasilitas dalam melaksanakan pembelajaran jarak jauh (PJJ), misalnya gadget, kuota belajar, pasokan listrik hingga sinyal operator yang kurang baik," ujarnya kepada TIMES Indonesia.

Lebih lanjut dia mengatakan, akibat dari kondisi tersebut Para siswa di Desa Klampok yang tidak memiliki fasilitas yang mendukung dalam proses PJJ menjadi malas sehingga putus sekolah dan memilih untuk menikah atau bekerja.

Duta Pancasila bDuta Pancasila Kabupaten Malang ketika memberikan sosialisasi untuk menekan angka usia dini. (Foto : Duta Pancasila Kabupaten Malang for TIMES Indonesia).

Sehingga kata dia, Aktivitas belajar di rumah yang kurang serius tersebut,  juga mengakibatkan remaja memiliki keleluasaan dalam bergaul di lingkungan sekitar.

"Ini terjadi bila pengawasan orangtua terhadap anaknya sangat lemah sehingga tidak dapat dihindari terjadinya pergaulan bebas yang mengakibatkan kehamilan di luar nikah dan menyebabkan angka dispensasi meningkat di masa pandemi," ungkapnya.

Menurutnya, kondisi demikian telah terjadi di Desa Klampok banyak anak gadis yang menikah pada usia yang belum dewasa dan matang. Sehingga banyak perkawinan usia dini.

"Alasan lain peningkatan angka pernikahan dini di masa pandemi Covid-19 salah satunya ditandai akibat masalah ekonomi. Kehilangan mata pencaharian berdampak pada sulitnya kondisi ekonomi keluarga. Penutupan sekolah dengan situasi ekonomi memburuk juga membuat banyak anak dianggap sebagai beban keluarga," bebernya gamblang.

Kondisi seperti ini lanjut dia, telah memaksa orang tua membiarkan anaknya menikah. "Pemahaman tentang dampak pernikahan dini bagi anak-anak di Desa Klampok, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang masih terbilang kurang dan masih dianggap tabu," sebutnya.

Selanjutnya dia berharap, melalui sosialisasi yang dilakukan Duta Pancasila Kabupaten Malang tersebut dapat menekan angka pernikahan dini di Desa Klampok tersebut.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Imadudin Muhammad
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES