Peristiwa Daerah

Dinkes Kota Malang Sebut Masih Banyak Warga Isoman Tak Mau Lapor

Sabtu, 24 Juli 2021 - 17:29 | 34.14k
Kepala Dinas Kesehatan Kota Malang, dr Husnul Muarif saat ditemui awak media beberapa waktu lalu. (Foto: Rizky Kurniawan Pratama/TIMES Indonesia)
Kepala Dinas Kesehatan Kota Malang, dr Husnul Muarif saat ditemui awak media beberapa waktu lalu. (Foto: Rizky Kurniawan Pratama/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, MALANGDinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang, Jawa Timur menyebutkan bahwa masih banyak warga yang tak mau melapor saat dirinya sedang isolasi mandiri akibat terkonfirmasi positif Covid-19.

Kepala Dinkes Kota Malang, dr Husnul Muarif mengatakan, ada dua tipe warga isolasi mandiri, yakni yang terpantau (terdaftar di New All Record/NAR) dengan melakukan Swab PCR dan ada juga yang melakukan Swab Antigen, namun tak melaporkan ke Dinkes ataupun Puskesmas di wilayahnya.

"Dia mandiri dan tanpa memberi tahu ke RT/RW. Jadi yang tanpa pantauan itu tidak tercatat dalam sistem konfirmasi yang ada di Dinkes. Sehingga kalau ada kasus meninggal, kita kesusahan dan tidak masuk dalam NAR juga," ujar Husnul, Sabtu (24/7/2021).

Husnul mengatakan, hal ini yang kerap memunculkan perdebatan antara data terkonfirmasi positif maupun meninggal akibat Covid-19. Data yang  ada kerap tak sesuai dengan yang ada di lapangan.

Untuk yang melakukan Swab Antigen, data pasien tidak langsung bisa masuk dalam daftar NAR yang menjadi auto rilis dari pusat melalui website hingga media sosial.

"Misalnya saya isoman, kemudian saya gak lapor kemana-mana. Terus saya meninggal dan gak langsung masik rilis pusat. Kan gak serta merta masuk daftar tiba-tiba. Itu sistemnya," ungkapnya.

Oleh karena itu, Husnul menjelaskan untuk warga yang terkonfirmasi positif Covid-19, bisa langsung memberitahu puskesmas di wilayah masing-masing untuk bisa memberikan laporan. Puskemas juga bisa melakukan pemantauan kepada pasien isoman.

"Nanti perjalanan klinisnya seperti apa kita ketahui. Oh ini tetap isoman di rumah atau harus di rujuk ke RS. Sehingga ini mengurangi kasus-kasus yang terlambat penanganannya. Kalau isoman di rumah ya kita pantau bisa kita datangi sesekali atau bisa juga daring untuk mengetahui kondisinya," jelasnya.

Akibat banyaknya warga isoman yang masih enggan melapor ke RT/RW maupun puskesmas setempat, Dinas Kesehatan Kota Malang saat ini tengah terus berupaya menggencarkam testing di setiap wilayah sesuai arahan Wali Kota Malang.

"Kita lakukan testing itu satu orang positif, kita akan testing ke 15 orang yang kontak erat, itu minimalnya. Apalagi pak Wali juga mengharap bisa melakukan testing per wilayah. Kita juga telah menyiapkan kemarin 16 ribu testing," pungkasnya.

Sebagai informasi, dari data yang tercatat oleh Dinkes Kota Malang sendiri, selama pandemi Covid-19 ada sebanyak 1.634 warga Kota Malang yang menjalani isolasi mandiri. Kemudian, untuk warga yang masih aktif menjalankan isoman di Kota Malang, diperkirakan sebanyak 900 warga. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES