Peristiwa Daerah

Warga Tolak Penginapan Dijadikan Safe House Covid-19, Ini Komentar Wali Kota Malang

Sabtu, 24 Juli 2021 - 15:58 | 37.83k
Wali Kota Malang, Sutiaji saat ditemui awak media beberapa waktu lalu. (Foto: Rizky Kurniawan Pratama/TIMES Indonesia)
Wali Kota Malang, Sutiaji saat ditemui awak media beberapa waktu lalu. (Foto: Rizky Kurniawan Pratama/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, MALANGWali Kota Malang, Sutiaji kecewa dengan sikap warga yang menolak rencana Pemkot Malang menjadikan penginapan sebagai sebagai lokasi safe house atau tempat Isolasi Terpadu (Isoter).

Seperti halnya yang terjadi di RW 04, Kelurahan Bareng, Kecamatan Klojen. Warga menolak niat Pemkot Malang yang bakal menjadikan salah satu lokasi penginapan di sekitar kawasan tersebut untuk dijadikan tempat isoter.

Wali Kota Malang merasa kecewa dengan penolakan yang dilakukan oleh warga Bareng tersebut. Apalagi, dalam masa darurat penanganan Covid-19 ini yang dimana hampir seluruh BOR RS Rujukan, Safe House Kawi dan RS Lapangan mengalami over kapasitas. Niat Pemkot untuk menambah BOR malah terhalang dengan keputusan warganya.

"Jadi kalau ada yang menolak, terus ini kan ya lucu. Ini sudah darurat, darurat sekali. Bagaimana kita berbagi. Saudara kita yang ada di wilayah lain lagi sakit, apa enggak perlu di bantu. Ya tentu harus menyadarkan kita semua lah," ujar Sutiaji, Sabtu (24/7/2021).

Sutiaji menjelaskan, maksud dari difungsikannya tempat penginapan menjadi Safe House atau Isoter tersebut, sebenarnya jika warga yang dinyatakan positif Covid-19 tetap ditempatkan di Safe House untuk melakukan isolasi dan isoter tersebut yang berada di penginapan hanya untuk warga yang akan melakukan pemulihan setelah isolasi di Safe House atau RS Lapangan.

"Sesungguhnya kemarin kita lihat bahwa yang dirumah isolasi (Safe House Kawi) mestinya kan dia isolasi dulu sekitar 10 hari. Tapi karena klinisnya sudah membaik dan tidak ada efek sama sekali, baru di geser ke tempat penginapan itu (isoter). Itu saja masyarakat nolak," ungkapnya.

Pemilihan lokasi Safe House susulan atau Isoter yang berada di salah satu penginapan di wilayah RW 04, Kelurahan Bareng untuk menjadi yang pertama, kata Sutiaji, karena lokasi yang berada di tengah kota dan juga dekat dengan Safe House Kawi (Gedung BPSDM).

"Kenapa saya taruh situ, karena aksesnya kan dari rumah isolasi Kawi, mereka yang sudah tidak punya gejala klinis sudah tinggal di geser. Lah 10 hari diisolasi dan 4 hari digeser ke isoter. Itu kesembuhannya 100 persen. Hanya tinggal pemulihan," jelasnya.

Meski adanya penolakan dari warga, Sutiaji masih tetap akan mengusahakan lokasi tersebut dijadikan Safe House atau Isoter.

Terlebih, setelah melakukan rapat koordinasi dengan Menko Marves, untuk wilayah yang masuk dalam kategori PPKM Level 4, memang harus dilakukan penambahan isoter guna menggeser para pasien yang tidak perlu ditangani secara intensif untuk bisa menurunkan angka BOR-nya.

"Inggih (iya) kita usahakan (dilokasi penginapan kawasan RW 04 Kelurahan Bareng. Apalagi kita juga diminta untuk per kecamatan ada (isoter)," kata Wali Kota Malang Sutiaji. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES