Pendidikan

Memudahkan Pencarian Korban Jalur Pendakian, Mahasiswa ITS Gagas SACKER

Sabtu, 24 Juli 2021 - 14:40 | 19.96k
Desain prototype SACKER karya mahasiswa ITS (FOTO: Humas ITS)
Desain prototype SACKER karya mahasiswa ITS (FOTO: Humas ITS)

TIMESINDONESIA, SURABAYA – Selama empat tahun terakhir, angka kasus kecelakaan dan kematian di jalur pendakian makin meningkat. Bahkan tak jarang pula tim penyelamat kesulitan menemukan titik lokasi para korban. Mengatasi masalah itu, lima mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menggagas SACKER.

Adalah Talia Kamil (Teknik Mesin), Cindi Dwi Pramudita (Teknik Informatika), Rafif Fernanda (Teknik Elektro), Jauhari Azhar (Teknik Material dan Metalurgi), serta Raditya Rafie Johari (Manajemen Bisnis) yang menggagas inovasi SACKER atau Smart Jacket for Hiker tersebut.

Talia Kamil, sang ketua tim mengungkapkan bahwa SACKER merupakan jaket yang dilengkapi dengan komponen Global Positioning System (GPS) dan pulse sensor yang berfungsi untuk mendeteksi lokasi dan kondisi dari para pendaki.

"Kedua komponen tersebut kami pilih dengan tujuan meminimalisir waktu pencarian jika terjadi kasus hilangnya pendaki," jelasnya.

Talia menambahkan bahwa cara kerja komponen GPS pada SACKER adalah sebagai pengirim sinyal lokasi dari pendaki. Sedangkan komponen pulse sensor sendiri adalah sensor detak jantung yang dikoneksikan dengan lampu indikator untuk mengetahui kondisi detak jantung pendaki.

"Lampu akan menyala jika detak jantung sang pendaki di atas 90bpm," imbuhnya.

Selain untuk mengetahui kondisi satu sama lain, lanjut Talia, lampu tersebut juga berguna untuk memudahkan pencarian korban pendakian saat tersesat atau hilang di malam hari.

SACKER-ITS-2.jpg

"Nantinya, data lokasi dan kondisi pendaki dikirim dengan modul komunikasi serial HC-12 yang akan ditampilkan di monitor pada pos registrasi," terangnya.

Menurut Talia, sebelumnya telah ada gagasan serupa terkait penelitian ini, di antaranya adalah pelampung dan sarung tangan pelacak lokasi.

"Bedanya, inovasi kami dilengkapi dengan GPS dan pulse sensor yang kemudian dikemas dalam bentuk jaket," aku mahasiswi kelahiran Trenggalek, 9 Mei 2001 tersebut.

Berkat ide cemerlang ini, tim mereka berhasil meraih medali perak dalam ajang International Invention Competition for Young Moslem Scientists (IICYMS) 2021.

Mengusung tajuk SACKER (Smart Jacket for Hiker): GPS and Pulse Sensor – Based Smart Jacket to Monitoring Track and Condition of Hiker, mereka berhasil merampungkan penelitian selama dua bulan berkat bimbingan dosen Teknik Mesin ITS, Ari Kurniawan Saputra ST MT.

Para juri, timpal Talia, banyak memberikan komentar positif dan menawarkan bantuan untuk realisasi alat ke depannya.

"Menurut mereka, inovasi kami cukup menarik dan dapat direalisasikan meski membutuhkan biaya tambahan untuk memperluas range dari modul transceiver pada alat," jelas mahasiswi angkatan 2019 tersebut.

Meski begitu, Talia dan tim merasa masih belum dapat melakukan penyusunan prototype beserta pengujiannya, mengingat penelitian mereka saat ini hanya berbentuk paper. Ke depan, dirinya berharap pandemi ini bisa segera berlalu sehingga gagasan ini dapat lebih mudah untuk dikembangkan.

"Selain itu, kami juga berharap agar SACKER dapat terealisasikan dan diterima oleh banyak orang," pungkas mahasiswa Teknik Mesin ITS tersebut. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES