Ekonomi

PPKM Darurat, Milenial Kreatif di Tasikmalaya Inisiasi Pekan Order Online

Sabtu, 24 Juli 2021 - 13:38 | 54.69k
Dua orang talent sedang podcast di acara Pekan Order Online di salah kedai kopi di Jalan Tawangsari Kota Tasikmalaya, beberapa hari yang lalu. (FOTO: Harniwan Obech/TIMES Indonesia)
Dua orang talent sedang podcast di acara Pekan Order Online di salah kedai kopi di Jalan Tawangsari Kota Tasikmalaya, beberapa hari yang lalu. (FOTO: Harniwan Obech/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, TASIKMALAYA – Untuk mendukung program PPKM Darurat Level IV di Kota Tasikmalaya, sejumlah komunitas pemuda milenial kreatif yang tergabung dalam Explore Tasikmalaya dan Noir Studio inisiasi Pekan Order Online (PON).

PON ini merupakan transaksi penjualan dari beberapa kedai kopi yang berada di Kota Tasikmalaya di mana penawaran dan pemesanannya dilakukan secara online melalui live Instagram.

Project Manager tour live Instagram di 20 Cafe shop Tasikmalaya Explore Tasikmalaya dan Noir Studios Rizky Ginanjar mengungkapkan inisiasi acara ini berangkat dari keprihatinan serta keluhan dari para pemilik kedai kopi yang terdampak kebijakan PPKM Darurat akibat pandemi Covid-19.

Milenial Kreatif di Tasikmalaya 2Project Manager PON Rizky Ginanjar (tengah) didampingi Project Office (kanan) di acara podcast Pekan Order Online di salah kedai kopi di Jalan Tawangsari Kota Tasikmalaya, beberapa hari yang lalu. (FOTO: Harniwan Obech/TIMES Indonesia)

Kondisi pandemi ini pemerintah mengharuskan membuat kebijakan untuk menekan aktvitas dan mobilisasi massa yang mengundang kerumunan salah satunya pengaturan sistem pembelian serta penyekatan beberapa ruas jalan yang mengakibatkan terhambatnya proses transaksi di beberapa kedai kopi.

"Aktivitas ini untuk menaikkan exposure dari kafe shop yang terdampak PPKM, selain itu juga berusaha menjadi platform yang bermanfaat bagi sesama, serta sudah menjadi perintah Alloh SWT untuk bisa saling membantu," ungkapnya kepada TIMES Indonesia, Sabtu (24/7/21) siang

Pria yang akrab disapa Kikuk ini menambahkan sampai saat ini pemerintah dalam penanganan pemulihan ekonomi akibat dampak pandemi Covid-19 belum dapat dirasakan secara maksimal oleh para pelaku usaha kedai kopi.

Yang ada malah menjadi bahan pertikaian, sepertinya yang sedang viral saat ini seorang pedagang bubur yang di denda dan pemilik kedai yang di kurung.

"Maaf kepada bapak-bapak pemerintah, PPKM Darurat ini belum menghasilkan solusi untuk pemulihan ekonomi masyarakat, sedangkan kebutuhan hidup masyarakat tidak bisa ditunda-tunda," tuturnya.

Milenial Kreatif di Tasikmalaya 3

Di tempat yang sama Project Office PON Wildan Fadhil Muhamad mengakui cukup senang beberapa gelaran  PON yang telah dilaksanakan beberapa kedai berdampak terhadap kenaikan penjualan yang cukup signifikan.

Walaupun dirinya bersama rekan-rekannya harus memutar otak menyiapkan segala perangkat yang tentunya memerlukan biaya yang cukup besar.

PON dikemas dengan beberapa konten yang disuguhkan meliputi Live Musik, Flashsale, Talkshow dan give away, sehingga para penikmat kopi bisa menikmati sajian kopi seperti berada di kedai kopi pavoritnya.

"Alhamdulilah antusias masyarakat sudah terlihat, penjualan di beberapa kedai sudah ada peningkatan, kalau beberapa bulan yang lalu di sebuah kedai hanya bisa menjual satu sampai dua cup per hari, dengan PON bisa mencapai belasan cup atau rata-rata kalau diuangkan mencapai satu juta sampai satu setengah juta," pungkas terkait gelaran Pekan Order Online di Kota Tasikmalaya(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES