Pendidikan

Hari Anak Nasional dan Sejuta Cerita Anak Banyumas di Masa Pandemi Covid-19

Jumat, 23 Juli 2021 - 16:50 | 67.39k
Fanmas Launching Buku Sejuta Cerita Anak Banyumas di Masa Pandemi. (FOTO: Parsito For TIMES Indonesia)
Fanmas Launching Buku Sejuta Cerita Anak Banyumas di Masa Pandemi. (FOTO: Parsito For TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, BANYUMAS – Bersama Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlingngan Anak (DPPKBP3A) Kabupaten Banyumas, Forum anak Banyumas (Fanmas) saat Hari Anak Nasional tahun 2021 ini melaunching Buku 'Sejuta Cerita Anak Banyumas di Masa Pandemi'.

Launching dilakukan Bupati Banyumas Achmad Husein bersamaan dengan kegiatan peringatan Hari Anak Nasional tingkat Kabupaten Banyumas yang digelar secara virtual dari Purwokerto Smart Room Graha Satria Purwokerto, Jumat (23/7/2021).  

Acara ini diikuti juga oleh Perwakilan Sekolah dan juga Camat se Kabupaten Banyumas.

Bupati Banyumas mengajak kepada anak-anak Banyumas untuk terus belajar. Menjadi anak yang terus belajar, belajar tidak hanya dengan kata-kata dan filosofi tetapi dengan bergaul dan belajar, bersosialisasi dan mengamati kehidupan. Dengan kesungguhan dalam belajar pasti hasil akan menjadi baik.

Fanmas-Launching-Buku-Sejuta-Cerita-Anak-Banyumas-di-Masa-Pandemi2.jpg

"Sebaik-baiknya manusia adalah yang bisa memberi manfaat untuk orang lain. Meski ditengah pandemi jangan terlalu banyak bermain HP. Bukan berarti tidak boleh, tapi hanya sebentar saja. Silahkan adakan kegiatan yang dapat membuat badan menjadi bergerak. Karena masa pandemi bisa disekitar rumah saja, kalau sudah selesai nanti pilihlah permainan yang ada interaksi langsung dengan teman lain," katanya

Bupati Husein juga bercerita permainan tradisional masa lalu, sangat berpengaruh terhadap kehidupan, karena kebanyakan berinteraksi sehingga menimbulkan solidaritas.

Selain itu Bupati juga berpesan anak anak menjadi duta perubahan perilaku, yang berani mengingatkan apabila disekitarnya ditemui anggota keluarga maupunorang yang tidak mematuhi protokol kesehatan.

Terkait dengan Buku yang dilaunching, Bupati mengatakan bahwa cerita yang disampaikan oleh anak-anak sangat bervarisasi. Ada yang mengeluh, ada yang biasa-biasa saja namun juga ada anak yang termotivasi.

Ketua Fanmas, Muhammad Aditya Ibnu mengatakan  bahwa buku Sejuta Cerita Anak Banyumas, untuk cetakan pertama berisi 20 judul cerita, dan buku baru dicetak sebanyak 76 eksemplar, sesuai peringatan Hari Ulang Tahun ke 76 Kemerdekaan Indonesia dan akan dicetak ulang di kemudian hari. 

Menurut Adir, buku tersebut berisikan 20 cerita anak terkait 'Aku di Masa Pandemi', yang menurut pihaknya terbaik dari 56 anak yang sudah mengirimkan ceritanya.

"Sebagai apresiasi terhadap anak-anak di Banyumas yang memiliki cerita hebat di masa pandemi dengan cerita yang bermacam-macam, kami kumpulkan dan menjadi buku, yang tentu buku ini akan menjadi cerita kehebatan anak-anak di Banyumas dalam melawan pandemi di masa akan datang," katanya.

Ida Lailatin dari MA Miftahul Huda Rawalo mengaku senang tulisanya dinilai terbaik. Ia memberi judul tulisanya 'Ayahku Itu Pejuang'.

Menurutnya sang ayah yang menjadi tenaga kesehatan terlihat lebih sibuk mengurus pasien di rumah sakit bahkan terkadang rela meninggalkan keluarga untuk kesembuhan pasien.

"Saya bercerita 'Ayah' sebagai seorang tenaga kesehatan yang tidak kenal lelah membantu pasien di tengah pandemi ini," kata salah satu pengisi buku Sejuta Cerita Anak Banyumas yang dilaunching pada Hari Anak Nasional tahun ini. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES