Peristiwa Daerah PPKM Darurat

Kejar Target Penurunan Covid-19 dalam Sepekan ala Wali Kota Surabaya

Kamis, 22 Juli 2021 - 20:51 | 40.29k
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menargetkan penurunan Covid-19 dalam sepekan. (FOTO: dok. TIMES Indonesia)
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menargetkan penurunan Covid-19 dalam sepekan. (FOTO: dok. TIMES Indonesia)
FOKUS

PPKM Darurat

TIMESINDONESIA, SURABAYA – Seiring dengan perpanjangan masa PPKM Darurat hingga 25 Juli 2021, yang kemudian istilahnya diubah menjadi PPKM Level 4. Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengejar target penurunan kasus Covid-19 dalam sepekan.

Dirinya membeberkan 4 langkah strategis untuk mengejar target tersebut:

1. Menyiapkan fasilitas isolasi mandiri (isoman) di setiap kelurahan

Tak ingin warganya isoman di rumah, Eri Cahyadi menyiapkan fasilitasnya di masing-masing kelurahan memanfaatkan aset-aset milik Pemkot Surabaya seperti gedung pertemuan, gedung olahraga, dan sebagainya.

Fasilitas ini diperuntukkan bagi pasien Covid-19 tanpa gejala hingga gejala ringan. "Karena kalau isoman di rumah sendiri takutnya tidak terkontrol dokter malah bahaya," ujarnya.

2. Mengoperasikan dua rumah sakit darurat

Sukses membuka Rumah Sakit Darurat Lapangan Tembak, Eri Cahyadi berencana menambah, dua rumah sakit darurat, yakni RS Darurat GOR Gelora Bung Tomo dan RS Darurat Lapangan Kalibokor.

Penambahan dua RS Darurat diharapkan mampu mempercepat penanganan medis pasien Covid-19, mengingat masih tingginya tingkat keterisian rumah sakit di Surabaya.

3. Memasifkan testing

Dinas Kesehatan Kota Surabaya telah mendistribusikan 40 ribu swab antigen yang dibagikan di 63 puskesmas se-Kota Pahlawan.

Bagi warga yang merasa menjadi kontak erat atau mengalami gejala Covid-19 dapat segera melakukan swab di puskesmas secara gratis. Jika hasilnya positif, maka langsung dilakukan isolasi mandiri.

Hal ini merupakan bagian dari optimalisasi testing sebagai upaya menurunkan penularan Covid-19.

"Saya berharap betul kepada warga Surabaya. Ayo dalam seminggu ini kita berjibaku supaya minggu depan ini (angka penularan Covid-19) bisa turun, sehingga bisa dilakukan relaksasi," ajaknya.

4. Tracing selesai dalam sehari

Salah satu upaya memutus mata rantai penularan Covid-19 adalah dengan tracing atau pelacakan. Guna mempercepat upaya tersebut, Eri Cahyadi telah meminta seluruh Kepala

Perangkat Daerah di Pemkot Surabaya

untuk mengirimkan data staf yang akan dilatih sebagai tracer (pelacak).

Swab-Antigen.jpg

"Dengan adanya bantuan tenaga tambahan dari perangkat daerah maka proses tracing bisa selesai dalam sehari. Agar tidak ada keterlambatan penanganan," ujar Eri Cahyadi.

Melalui empat upaya tersebut, Wali Kota SurabayaEri Cahyadi berharap setelah 25 Juli 2021 angka penularan Covid-19 dapat menurun, sehingga relaksasi guna menggerakkan kembali roda perekonomian dapat dilaksanakan sebagaimana instruksi presiden, terutama setelah PPKM Darurat(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Imadudin Muhammad
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES