Peristiwa Internasional

China Tolak Upaya WHO Selidiki Asal Usul Covid-19, Juga Audit Laboratorium

Kamis, 22 Juli 2021 - 17:34 | 58.33k
Laboratorium P4 di Wuhan, China. (FOTO: AFP)
Laboratorium P4 di Wuhan, China. (FOTO: AFP)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Otoritas China pada Kamis (22/7/2021) menolak upaya Organisasi Kesehatan Dunia, WHO untuk penyelidikan tahap dua tentang asal usul virus corona (Covid-19) yang menyangkut hipotesis bahwa bisa saja virus itu lolos dari laboratorium China.

Sebelumnya WHO  mengusulkan studi fase kedua tentang asal-usul virus corona di China, termasuk audit laboratorium dan pasar di kota Wuhan, dan menyerukan transparansi dari pihak berwenang.

"Kami tidak akan menerima rencana penelusuran asal seperti itu, dalam beberapa aspek, mengabaikan akal sehat dan menentang ilmu pengetahuan," kata Wakil Menteri Komisi Kesehatan Nasional China (NHC) Zeng Yixin kepada wartawan.

Zeng Yixin mengatakan, ia terkejut ketika kali pertama membaca rencana WHO karena disitu mencantumkan hipotesis bahwa pelanggaran protokol laboratorium Tiongkok telah menyebabkan virus bocor selama penelitian.

covid iStockphotoFOTO: Getty Images/iStockphoto

Kepala WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus pada bulan Juli lalu mengatakan, bahwa penyelidikan asal-usul pandemi Covid-19 di China terhambat oleh kurangnya data mentah pada hari-hari pertama penyebaran di sana. 

Zeng Yixin menegaskan kembali posisi China, bahwa beberapa data tidak dapat sepenuhnya dibagikan karena masalah privasi.

"Kami berharap WHO secara serius meninjau pertimbangan dan saran yang dibuat oleh para ahli China dan benar-benar memperlakukan penelusuran asal virus Covid-19 sebagai masalah ilmiah, dan menyingkirkan campur tangan politik," tegas Zeng.

"China menentang politisasi penelitian ini," tambahnya.

Asal usul virus corona sendiri masih diperdebatkan di antara para ahli. Kasus pertama yang diketahui muncul di kota Wuhan di Cina tengah pada Desember 2019. Virus itu diyakini telah melompat ke manusia dari hewan yang dijual untuk makanan di pasar kota.

Pada Mei, Presiden AS, Joe Biden memerintahkan para pembantunya untuk menemukan jawaban atas pertanyaan tentang asal usul yang mengatakan bahwa badan-badan intelijen AS sedang mengejar teori-teori saingan yang berpotensi termasuk kemungkinan kecelakaan laboratorium di China.

Zeng, bersama dengan pejabat lain dan pakar China pada konferensi pers, mendesak WHO untuk memperluas upaya penelusuran asal di luar China ke negara lain.

"Kami percaya kebocoran laboratorium sangat tidak mungkin dan tidak perlu menginvestasikan lebih banyak energi dan upaya dalam hal ini," kata Pemimpin tim China di tim ahli gabungan WHO, Liang Wannian.

"Lebih banyak penelitian hewan harus dilakukan, khususnya di negara-negara dengan populasi kelelawar," katanya lagi

Namun, Liang mengatakan hipotesis kebocoran laboratorium tidak dapat diabaikan sepenuhnya tetapi menyarankan bahwa jika bukti diperlukan, negara lain dapat melihat kemungkinan kebocoran dari laboratorium mereka.

Salah satu bagian penting dari teori kebocoran laboratorium berpusat pada keputusan Institut Virologi Wuhan (WIV) untuk menonaktifkan urutan gen dan basis data sampelnya pada tahun 2019.

Ketika ditanya tentang keputusan ini, Yuan Zhiming, profesor di WIV dan direktur Laboratorium Keamanan Hayati Nasional, mengatakan kepada wartawan bahwa saat ini database hanya dibagikan secara internal karena kekhawatiran serangan dunia maya.

Karena itu China menolak upaya WHO untuk penyelidikan tahap dua tentang asal usul virus corona (Covid-19) yang menyangkut hipotesis bahwa bisa saja virus itu lolos dari laboratorium China. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES