Peristiwa Daerah

IDI Apresiasi Pembayaran Dana Insentif Tenaga Kesehatan Daerah

Kamis, 22 Juli 2021 - 10:37 | 26.24k
Ilustrasi - Tenaga Kesehatan. (FOTO: Dok. TIMES Indonesia)
Ilustrasi - Tenaga Kesehatan. (FOTO: Dok. TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Ikatan Doker Indonesia (IDI) mengapresiasi pemerintah yang sudah mencairkan dana insentif tenaga kesehatan daerah (Inakesda).

Ketua Pelaksana Harian Mitigasi Pengurus Besar IDI, Mahesa Paranadipa mengatakan, keputusan tersebut sangat tepat untuk menghargai perjuangan para nakes. Mereka selama ini berjuang tampa lelah untuk menyelamatkan banyak nyawa, sudah seharusnya diperhatikan.

"Insentif itu merupakan penghargaan kepada seluruh pihak yang terlibat penanggulangan sebagaimana yang diamanahkan di UU nomor 4 tahun 1984 tentang Wabah Penyakit Menular. Karena Pemda di bawah koordinasi Kementerian Dalam Negeri maka sudah seharusnya diperintahkan untuk menjalankan perintah UU," kata Mahesa di Jakarta, Kamis (22/7/2021).

Mahesa menjelaskan uang tersebut tidak langsung turun ke rekening tenaga kesehatan. Semuanya terkendali ke masing-masing kepala daerah. Mereka diminta tertib dalam mendata kemudian menyerahkan secara adil.

"Seharusnya sudah tuntas diberikan kepada nakes. Perlu ditanyakan kepada pemerintah daerah yang belum memberikannya," ucapnya.

Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati meminta pemerintah daerah (Pemda) segera membayar insentif kepada tenaga kesehatan/medis (nakes).

Nakes di daerah masuk dalam administrasi daerah yang sumber pembayaran insentif nakesnya adalah dalam biaya operasi kesehatan (BOK) dan Dana Alokasi Umum (DAU) maupun Dana Bagi Hasil (DBH).

"Ini sekali lagi kami akan minta kepada daerah untuk segera melakukan pencairan, terutama insentif nakes. Apalagi dalam situasi kenaikan Covid-19 yang melonjak cukup besar," kata Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN Kita, Rabu (21/7/2021).

Bendahara Negara ini mengakui, pembayaran insentif nakes yang ada dalam wewenang daerah masih sangat minim. Per tanggal 20 Juli 2021, pencairan insentif baru mencapai Rp 245,01 miliar kepada 50.849 nakes. Sementara realisasi insentif yang berasal dari DAU/DBH baru sekitar 21 persen dari anggaran Rp 8,1 triliun yang disiapkan. Realisasi Rp 1,79 triliun kepada 23.991 nakes.

Adapun untuk nakes pusat yang berada dalam administrasi Kementerian Kesehatan, pihaknya sudah mencairkan Rp 3,18 triliun kepada 413.360 nakes. Namun, masih ada tunggakan Rp 1,48 triliun kepada 200.500 nakes. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES