Peristiwa Daerah

MS Kaban Minta MPR RI Gelar Sidang Istimewa, Lukman Edy: Membodohi Rakyat

Kamis, 22 Juli 2021 - 07:41 | 45.72k
Aktivis NU Lukman Edy. (FOTO: Net)
Aktivis NU Lukman Edy. (FOTO: Net)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Aktivis NU Lukman Edy menanggapi pernyataan mantan politikus Partai Bulan Bintang (PBB) MS Kaban yang meminta MPR RI segera menggelar sidang istimewa untuk mengadili Presiden RI Jokowi.

Menurutnya, MS Kaban sedang pura-pura bodoh dan pura-pura tidak paham konstitusi. Mengingat ia salah satu pelaku amandemen UUD NRI 1945. "Beliau dulu adalah anggota DPR RI dari PBB, partai yang kadernya banyak ahli tata negara, sebut saja Prof Yusril Ihza Mahendra, dan Prof Hamdan Zoelva mantan Ketua MK," ucapnya.

Sebelumnya, MS Kaban yang juga Wakil Ketua Majelis Syuro Partai Ummat meminta MPR RI menggelar Sidang Istimewa untuk mengadili Presiden Jokowi. Kaban menilai pemerintah telah gagal menangani pandemi Covid-19.

Dia menyebut kondisi ini terbukti dari perbedaan adanya pendapat antara menteri dan presiden. MS Kaban juga menilai kegagalan PPKM Darurat adalah kegagalan presiden, sehingga MPR RI perlu menggerlar sidang istimewa.

Namun, pernayataan MS Kaban ini disayangkan Lukman Edy. "Jadi tidak mungkin kalau MS Kaban tidak paham dengan proses pemberhentian seorang presiden seperti yang diatur dalam pasal 7A dan 7B UUD NRI 1945. Beliau memang sedang memainkan peran pura-pura bodohnya," jelasnya.

Lewat keterangan tertulis, Lukman Edy juga menyebut pernyataan MS Kaban dapat membodoh-bodohi rakyat dengan cerita bohongnya soal kemungkinan sidang istimewa MPR RI untuk impeachment Presiden Jokowi, apalagi dengan alasan soal penanganan Covid 19. "Padahal kita semua bisa menyaksikan bagaimana seriusnya Presiden Jokowi mengatasi Pandemi ini," ucap Lukman Edy.

Ditegaskan Lukman Edy, pemerintah sejauh ini serius menangani krisis kesehatan masyarakat, termasuk upaya  memulihkan sektor ekonomi dikerjakan secara sitematis meskipun, tantangan juga besar. "Tantangan bukan hanya untuk Indonesia saja tapi juga global. Pandemi ini bukan hanya menyerang Indonesia tetapi juga Dunia," tegas dia.

Presiden Jokowi bersama Tim  Pananganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional terus berusaha keras agar pandemi Covid-19 tidak membesar seperti negara-nagara lain, dan itu berhasil. 

Menurutnya, Indonesia relatif jauh lebih kecil korbannya dibanding negara lain, baik itu gelombang 1 maupun gelombang ke-2. Begitu juga pertumbuhan ekonomi tetap terjaga positif diatas nol persen, bandingkan dengan negara lain yang jauh terseok dengan pertumbuhan minus.

Melihat apresiasi masyarakat terhadap kinerja Presiden Jokowi mengatasi pandemi melalui beberapa survei yang dominan positif dan melihat peta politik di Senayan, Lukman Edy menyebut pernyataan MS Kaban yang meminta MPR RI menggelar sidang istimewa untuk mengadili Presiden Jokowi bagian dari membodohi rakyat, sekaligus memprovokasi dengan fake and false information. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Irfan Anshori
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES