Indonesia Positif

Desa Miliader di Indramayu Alami Lonjakan Jumlah Hewan Kurban

Rabu, 21 Juli 2021 - 20:11 | 24.43k
Proses pemotongan hewan kurban di Desa Sukaurip Kecamatan Balongan Kabupaten Indramayu.(Foto: Muhamad Jupri/TIMES Indonesia)
Proses pemotongan hewan kurban di Desa Sukaurip Kecamatan Balongan Kabupaten Indramayu.(Foto: Muhamad Jupri/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, INDRAMAYU – Salah satu desa di Kabupaten Indramayu, yakni Desa Sukaurip, Kecamatan Balongan, Kabupaten Indramayu, mengalami lonjakan drastis jumlah hewan kurban pada Idul Adha tahun 2021 kali ini.

Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Al-Ikhlas Sukaurip mencatat, jumlah sapi yang dikurbankan pada tahun ini sebanyak 23 ekor. Sementara jumlah kambing sebanyak 35 ekor.

Menurut Ketua DKM Al-Ikhlas, Miftuhin, jumlah hewan kurban di tahun ini mengalami lonjakan. Pada tahun sebelumnya, jumlah hewan kurban untuk sapi hanyalah 13 ekor, dan kambing 24 ekor. Dengan kata lain, di tahun ini mengalami penambahan sebanyak 10 ekor untuk sapi, dan 11 ekor untuk kambing.

"Ini suatu prestasi, karena dari dulu sampai sekarang ini adalah penambahan paling banyak," jelasnya, Rabu (21/7/2021).

Seperti diketahui, Desa Sukaurip menjadi salah satu dari 6 desa di Kecamatan Balongan Kabupaten Indramayu, yang mendadak menjadi desa miliarder. Hal tersebut dikarenakan masyarakat di 6 desa tersebut, baru menerima uang ganti rugi dari pembebasan lahan, yang merupakan imbas dari Pembangunan Proyek Petrochemical Complex Jabar di Kabupaten Indramayu.

Adapun rata-rata uang ganti rugi yang diterima masyarakat bervariatif, dari yang paling kecil sebesar ratusan juta rupiah hingga miliaran rupiah per orang. Hal inilah, yang mungkin juga berdampak pada penambahan jumlah hewan kurban di Desa Sukaurip.

Maftuhin sendiri tidak memungkiri bahwa meningkatnya hewan kurban di Desa Sukauro, Kabupaten Indramayu, merupakan dampak dari pembebasan lahan tersebut. Hanya saja, faktor yang paling mempengaruhi adalah karena keinginan masyarakat itu sendiri, dan kepercayaan kepada panitia kurban.

"Tidak semua yang terdampak pembebasan lahan ikut berkurban, masyarakat yang tidak terdampak pun ada juga yang ikut berkurban," jelasnya.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Imadudin Muhammad
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES