Peristiwa Daerah

Ringankan Beban Nakes, ASN di Pemkot Surabaya Dilatih jadi Tracer

Rabu, 21 Juli 2021 - 18:20 | 27.99k
Ilustrasi - Petugas melaksanakan tracing atau pelacakan Covid-19 kepada warga. (FOTO: Dok. TIMES Indonesia)
Ilustrasi - Petugas melaksanakan tracing atau pelacakan Covid-19 kepada warga. (FOTO: Dok. TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, SURABAYA – Tingginya kasus aktif Covid-19 di Kota Pahlawan memaksa Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengambil banyak keputusan di luar normal. Setelah mengoperasikan Puskesmas 24 jam non stop, kini dirinya meminta ASN untuk bersiap menjadi petugas tracer (pelacak).

Mengingat beban tenaga kesehatan (nakes) di Surabaya sangat berat, di mana mereka harus berbagi tugas menjalankan perawatan pasien Covid-19, vaksinasi, pelacakan, tes, dan tetap memberikan pelayanan kesehatan umum sementara jumlah mereka terbatas.

“Makanya kita harus bergotong royong seluruh PD (Perangkat Daerah) saling melengkapi kebutuhan satu sama lain. Dari kebersamaan ini, mudah-mudahan Covid-19 pasti bisa kita lewati,” ucap Eri.

Ia pun meminta agar seluruh Kepala PD segera mengirimkan nama-nama staf yang berpotensi untuk menjadi petugas tracer. Nantinya mereka akan dilatih oleh pihak Puskesmas maupun Satgas Covid-19.

Petugas melaksanakan tracing atau pelacakan Covid 19 kepada warga bLangit biru cerah di atas fasad Balai Kota Surabaya. (FOTO: Ammar Ramzi/Times Indonesia)

“Jadi teman-teman nanti titik kumpulnya adalah Puskesmas. Sekali lagi mohon tugaskan stafnya yang paham dan tidak memiliki komorbid,” pintanya.

Secara teknis nantinya setiap Kepala PD bertanggung jawab atas upaya tracing di satu Puskesmas. "Misalnya Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) bertanggung jawab pada hasil tracing di Puskesmas Ketabang. Lalu Dinas PU Bina Marga bertanggung jawab pada Puskesmas Dupak dan Morokrembangan, begitu seterusnya. Ini yang namanya percepatan. Semua harus saling mendukung,”  jelasnya.

Dengan adanya tenaga tambahkan dari PPD, Eri yakin para nakes di Puskesmas akan sangat terbantu. Apalagi menurutnya upaya tracing dan testing masih perlu terus ditingkatkan.

Berdasarkan data Pemerintah Provinsi Jawa Timur pada Selasa (20/7/2021), Surabaya masuk dalam zona merah Covid-19 dengan kasus aktif mencapai 10.472. Ditemukan 697 tambahan kasus baru pada hari tersebut.

Nantinya bila hasil tracing yang dilakukan ASN mendapati adanya warga yang positif Covid-19, maka akan langsung dibawa ke Hotel Asrama Haji Surabaya. Berikutnya keluarga maupun kontak erat dari pasien tersebut juga segera dilakukan testing.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES