Peristiwa Daerah Vaksin Covid-19

Begini Tanggapan Ketua IDI Jombang Soal Isu Vaksin Covid-19 Campuran

Rabu, 21 Juli 2021 - 16:32 | 47.48k
Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kabupaten Jombang, dr Iskandar Zulkarnain (FOTO: Dok. TIMES Indonesia)
Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kabupaten Jombang, dr Iskandar Zulkarnain (FOTO: Dok. TIMES Indonesia)
FOKUS

Vaksin Covid-19

TIMESINDONESIA, JOMBANG – Beberapa hari terakhir ramai perbincangan seputar penggunaan vaksin Covid-19 campuran yang menggabungkan beberapa jenis vaksin. Namun, seberapa bahayakah jika pencampuran vaksin ini terlaksana.

Menanggapi hal serupa Ketua IDI (Ikatan Dokter Indonesia) Kabupaten Jombang, dr Iskandar Zulkarnain mengatakan jika seseorang sudah diberi vaksin dosis 1 dan 2 dari jenis yang sama, maka vaksin ke 3 boleh menggunakan jenis berbeda.

"Rekomendasi WHO setahu saya. Vaksinasi 1 dan 2 dari vaksin yang sama. Vaksinasi ke-3 (misal yang akan diberikan ke nakes) boleh pakai vaksin yang berbeda. Beberapa ahli malah menyarankan vaksinasi ke-3 harus dengan vaksin yang platformnya beda," ucapnya saat dikonfimasi Rabu (21/7/2021).

Disinggung apakah vaksin yang dicampurkan berbahaya? Ia menjawab tidak. Menurutnya campuran vaksin akan lebih memperkuat imun dalam tubuh. "Menurut WHO dan beberapa ahli malah memperkaya dan memperkuat antibody yang sudah terbentuk sebelumnya," ujarnya.

Ia melanjutkan, seperti yang diungkapkan Profesor Matthew Snape, Associate Professor di Paediatrics and Vaccinology di University of Oxford, dan kepala peneliti pada percobaan tersebut yang mengatakan bahwa hasil menunjukkan bahwa ketika diberikan pada interval 4 minggu.

"Kedua jadwal campuran menginduksi respon imun yang berada di atas batas normal. ambang batas yang ditetapkan oleh jadwal standar vaksin Oxford / AstraZeneca," kutipnya.

Lalu Peter Openshaw, profesor kedokteran eksperimental, Imperial College London juga mengatakan, studi yang dirancang dengan indah ini telah melaporkan efek samping dari pendekatan ‘campur dan cocokkan’, dan sekarang melaporkan hasil imunologi dari interval dosis satu bulan.

Aspek yang paling menarik adalah bahwa respons antibodi paling baik dengan jadwal Pfizer/BioNTech dua dosis, sedangkan respons sel T terbaik adalah pada mereka yang memiliki AstraZeneca diikuti oleh vaksin Pfizer.

Manakah dari ini yang lebih protektif dalam jangka panjang masih belum diketahui. ditentukan, tetapi sementara penelitian ini meyakinkan bahwa menggunakan pendekatan vaksin campuran tidak hanya aman tetapi juga berpotensi memberikan respons imun yang sama baiknya.

Atau lebih baik daripada yang diinduksi oleh rejimen vaksin tunggal. Menambah fleksibilitas pada program vaksin. Kumpulan data berikutnya dari interval dosis 12 minggu sangat ditunggu.

Seperti yang diketahui, di Indonesia sendiri, vaksin campuran ini nampaknya akan digunakan.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, dilansir dari Detikcom, mengklaim campuran antara vaksin Covid 19 buatan Sinovac dan Moderna dapat memberikan perlindungan tambahan terhadap varian baru Corona. Dalam hal ini, vaksin Moderna diberikan sebagai dosis ketiga vaksin.

Menkes Budi menyebut langkah ini telah mendapat persetujuan dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI).

"Saya bisa kirim studinya, ini juga sudah disetujui BPOM dan ITAGI. Mencampur atau combining dua jenis itu (vaksin COVID-19) membuat lebih tahan terhadap kombinasi varian yang ada," kata Menkes Budi dalam rapat bersama Komisi IX DPR RI, Selasa (13/7/2021).

Sebelumnya Menkes Budi menjelaskan rencananya pemberian dosis ketiga vaksin Moderna akan diberikan kepada tenaga kesehatan (nakes). Dengan efikasinya yang tinggi, ia berharap vaksin Moderna bisa memberikan perlindungan kepada para nakes dari ancaman virus Corona.

Apabila ada nakes yang belum divaksinasi, Menkes Budi mengimbau untuk segera melakukan vaksinasi dosis pertama dan kedua menggunakan vaksin Sinovac. Kemudian, dosis ketiganya akan diberikan vaksin Moderna.

Beberapa alasan mengapa nakes yang mendapat prioritas dosis ketiga vaksin Moderna adalah karena jumlah vaksinnya yang terbatas. Kemudian, saat ini sudah banyak nakes yang terinfeksi virus Corona meski sudah divaksinasi secara penuh.

"Karena semua powerful people will ask for this. Yuk, kita beri ke nakes dulu, karena bisa kita lindungi lebih cepat," ucap Menkes sembari menambahkan pemberian dosis ketiga dalam vaksin Covid-19 campuran kepada nakes rencananya akan dimulai pada pekan ini. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES