Peristiwa Internasional

China Diguyur Hujan Terlebat dalam 1000 Tahun Sekali, 12 Orang Meninggal Dunia

Rabu, 21 Juli 2021 - 12:46 | 93.67k
Jalan raya yang terendam air menyebabkan ratusan mobil terjebak. (FOTO: Global Times)
Jalan raya yang terendam air menyebabkan ratusan mobil terjebak. (FOTO: Global Times)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Sebagian besar provinsi Henan, China terendam banjir, Rabu (22/7/2021), dan ibukotanya, Zhengzhou terdampak paling parah setelah diguyur hujan terberat dalam 1.000 tahun.

Kantor resmi Xinhua seperti dilansir Reuters, yang mengutip pemerintah setempat menyebutkan, setidaknya 12 orang meninggal dunia di Zhengzhou, kota berpenduduk lebih dari 12 juta di tepi Sungai Kuning itu, akibat banjir, dan sekitar 100.000 orang telah dievakuasi ke zona aman.

Banyak layanan kereta api di Henan, pusat logistik utama di China tengah ditangguhkan, dan jalan raya juga ditutup dan penerbangan ditunda bahkan dibatalkan.Jalan di belasan kota berpenduduk padat juga terendam banjir.

Sejak Sabtu malam hingga Selasa malam, curah hujan mencapai 617,1 milimeter (mm) yang membasahi Zhengzhou, hampir setara dengan rata-rata tahunan kota sebesar 640,8 mm.

memegang-payung-di-tengah-hujan-lebat.jpgWarga, memegang payung di tengah hujan lebat, mengarungi banjir di jalan di Zhengzhou, provinsi Henan, Cina 20 Juli 2021.(FOTO: Reuters)

Media lokal yang mengutip para ahli meteorologi menggambarkan, Curah hujan di Zhengzhou yang sedemikian besar selama tiga hari itu terjadi sekali dalam 1000 tahun.

Ada pula video dramatis yang dibagikan di media sosial pada hari Selasa yang menunjukkan para penumpang di dalam air banjir keruh di kereta bawah tanah tanpa cahaya dan stasiun bawah tanah, berubah menjadi kolam besar yang berputar.

"Air di luar kabin naik, dan bocor dari pintu," tulis seorang pengguna internet di media sosial setelah selamat dari cobaan itu.

"Airnya mencapai dadaku. Saya benar-benar takut, tetapi yang paling menakutkan bukanlah airnya, tetapi suplai udara di kabin yang semakin berkurang," ucapnya.

Puluhan waduk dan bendungan juga telah memberikan sinyal peringatan karena tingginya elevasi.

Polisi-lalu-lintas-memperbaiki-fasilitas-jalan-di-Zhengzhou.jpgPolisi lalu lintas memperbaiki fasilitas jalan di Zhengzhou, ibu kota Provinsi Henan, China tengah, 20 Juli 2021. (FOTO: Global Times/Xinhua)

Selasa malam, pihak berwenang mengatakan, curah hujan itu telah menyebabkan jebolnya 20 meter di bendungan Yihetan di kota Luoyang barat Zhengzhou, dan bendungan itu dikhawatirkan bisa runtuh kapan saja.

Di Zhengzhou, markas pengendalian banjir setempat mengatakan waduk Guojiazui di kota itu juga telah dibobol.

"Upaya pencegahan banjir menjadi sangat sulit,” kata Presiden China Xi Jinping, Rabu, menanggapi situasi tersebut dalam sebuah pernyataan yang disiarkan oleh televisi pemerintah.

Pada hari Rabu, sistem transportasi Zhengzhou masih lumpuh. Menurut media pemerintah, sekolah dan rumah sakit terputus oleh genangan air yang parah. Beberapa anak dilaporkan terjebak di taman kanak-kanak mereka sejak Selasa.

People's Daily melaporkanz Rumah Sakit Afiliasi Pertama Zhengzhou, pusat perawatan besar dengan lebih dari 7.000 tempat tidur menjadi kehilangan semua daya, dan bahkan pasokan cadangan turun

Menurut laporan itu, Rumah sakit tersebut berlomba mencari transportasi untuk memindahkan sekitar 600 pasien yang sakit kritis.

Hujan lebat diperkirakan akan bertahan hingga Rabu, meskipun curah hujan akan terus berlanjut di seluruh provinsi selama tiga hari ke depan. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES