Peristiwa Nasional

Banyak Pasien Isolasi Mandiri Tak Terdata

Rabu, 21 Juli 2021 - 12:11 | 31.54k
Ilustrasi - Pasien Isoman. (FOTO: Dok.Hai Bunda)
Ilustrasi - Pasien Isoman. (FOTO: Dok.Hai Bunda)

TIMESINDONESIA, JAKARTAPasien yang menjalani isolasi mandiri atau karantina tidak semua terpantau. Kondisi sekarang berbeda dengan awal Covid-19 mewabah. Banyak pasien yang isolasi mandiri tanpa melaporkan kondisinya ke pusat layanan medis.

Saat ini, banyak lembaga atau layanan kesehatan yang menggelar swab antigen. Masyarakat pun banyak yang memanfaatkan layanan tersebut. Mereka yang hasil swab antigen-nya positif langsung menjalani karantina mandiri.

Mereka pun berusaha mengobati gejala secara mandiri. Biasanya, bertanya pada orang yang pernah terpapar Covid-19. Proses pengobatan itu dilakukan tanpa pantauan dari tenaga medis.

Juru Bicara Satgas Covid-19 dr Makhyan Jibril mengatakan, idealnya, masyarakat yang hasil swab antigennya positif harus melaporkan kondisinya ke tenaga medis, RT, atau RW.

‘’Laporan itu akan segera ditindaklanjuti,’’ ucapnya, Rabu (21/7/2021).

Biasanya, RT atau RW melapor ke Puskesmas. Setelah itu, ada tim medis yang memantau secara berkala. Dengan begitu, perkembangan pasien diamati secara berkala.

‘’Itu akan membuat pasien aman dan potensi sembuh sangat besar,’’ kata dia.

Saat ini, tahapan itu jarang diterapkan pada masyarakat. Banyak yang enggan lapor. Mereka menjalani isolasi dan mengobati sendiri. Tak jarang, banyak pasien yang tak kunjung sembuh dan baru dirujuk ke rumah sakit. Kondisinya sudah parah sehingga potensi sembuhnya sangat kecil.

Pola seperti itu memicu banyak korban berjatuhan. Dokter Jibril berharap, PPKM Darurat tidak hanya membatasi aktivitas masyarakat. Pemantauan terhadap warga yang terpapar Covid-19 harus ditingkatkan.

Dia menambahkan, data yang dimiliki Satgas Covid-19 bersumber dari perawatan pasien di lapangan. Yakni dari puskesmas dikirim ke Dinas Kesehatan daerah. Lalu diteruskan ke Dinas Kesehatan provinsi Jawa Timur. Warga yang melakukan isolasi mandiri dan tidak melapor, tidak terdata.

‘’Itu yang berisiko tinggi,’’ katanya.

Padahal Covid-19 membutuhkan perawatan yang cukup ketat. Itu berlaku bagi semua pasien, baik bergejala atau pun tidak. Pengobatannya juga harus terpantau. 

‘’Kami sangat berharap, RT dan RW berperan aktif memantau masyarakat lalu melaporkan, dengan begitu, penanganan Pasien isolasi mandiri bisa lebih baik,’’ ucapnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES