Kopi TIMES

Efektivitas Pembelajaran Al-Islam dan Kemuhammadiyahan

Selasa, 20 Juli 2021 - 22:34 | 122.97k
Bahar Agus S, Mahasiswa Program Doktor Universitas Muhammadiyah Malang
Bahar Agus S, Mahasiswa Program Doktor Universitas Muhammadiyah Malang

TIMESINDONESIA, MALANG – Pendidikan Al-Islam dan Kemuhammadiyahan merupakan salah satu komponen penting dalam sistem pembelajaran yang harus diberikan pada sekolah Muhammadiyah dengan tujuan membentuk karakter yang unggul, tidak hanya pada bidang pengetahuan dan teknologi, tapi juga berkarakter Islami.

Dalam perjalanannya pedidikan Al-Islam dan Kemuhamadiyahan terdapat  dimensi perubahan pada paradigma pendidikan behaviorisme ke arah kontruktivis, sehingga lebih menitik beratkan pada kemandirian siswa dalam belajar.

Konteks tersebut terkait erat dengan mata pelajaran Al-Islam dan Kemuhammadiyahan, disamping sabagai proses transfer of knowledge juga terintegrasi dengan transfer of value. Keinginan dari proses pembelajaran Al-Islam dan Kemuhammadiyahan adalah pengembangan pada potensi intelektual, sosial, spiritual, dan ketrampilan siswa, sejalan dengan filosofi yang terkandung dalam pilar pendidikan ala UNESCO yang diakhir dengan kalimat learning to live together.

Melihat adanya perubahan paradigma tersebut membuat Bahar Agus Setiawan mahasiswa progam studi Doktor Pendidikan Agama Islam mengangkat fenomena tersebut menjadi sebuah penelitian disertasi.

Penelitian yang sudah diadaptasi dalam bentuk buku dengan judul “Efektivitas Pembelajaran Al-Islam dan Kemuhammadiyahan (Studi Terhadap Pengaruh Metakognisi, Efikasi Diri, dan Motivasi Siswa) ini rencananya akan diujikan pada sidang Ujian Promosi Doktor Rabu, 21 Juli 2021. Penelitian yang menelaah tentang pembelajaran Al-Islam dan Kemuhammadiyahan ini dilakukan di sekolah/lembaga pendidikan Muhammadiayah.

Riset ini yang mengambil 3 sekolah sebagai tempat penelitian yaitu SMP Muhammadiyah 1 Jember, SMP Muhammadiyah 6 Wuluhan, dan SMP Muhammadiyah 9 Watukebo.

Al-Islam dan Kemuhammadiyahan  yang dapat diposisikan sebagai added value pendidikan ala Muhammadiyah, tidak bisa dilepaskan atas pengaruh founding father-nya. Menyeimbangan dimensi lahiriah dan bathiniah, esoteris dan eksoteris dalam rangka pembentukan kepribadian yang unggul merupakan gagasan KH. Ahmad Dahlan yang saat ini lebih sederhana dipahami sebagai pendidikan karakter.

Selaras dengan deskripsi tersebut, Al-Islam dan Kemuhammadiyahan sebagai penciri dan mata pelajaran muatan lokal ala lembaga pendidikan Muhammadiyah.

Karateristik yang berbeda dalam pembelajaran Al-Islam dan Kemuhammadiyahan, menuntut model pembelajaran yang bersifat integratif-interkonektif, integratif-transformatif, dan holistik. Uraian tersebet dijelaskan oleh Bahar bahwa efektivitas pembelajaran Al-Islam dan Kemuhammadiyahan tidak hanya pada area kognitif ansich, namun keselurahan potensi yang ada dalam terminologi Bloom dikenal dengan tiga ranah komptensi yaitu kognitif, afektif dan psikomotirik. Keseimbangan pengembangan kemampuan siswa yang diemban oleh pembelajaran Al-Islam dan Kemuhammdiyahan, tidak terpisahkan dari konsep yang ada dalam al-Qur’an.

Hal lain yang perlu diperhatkan secara seksama dan mendalam adalah konteks kemampuan dalam intelektual yang dapat ditemukan kata-kata al-tadhakur, al-tafakkur, al-tadabbur, dan al-taaqqul sebagai gambaran atas ranah kognitif.

Saat ditanya apa yang menjadi fokus dalam penelitiannya ini Bahar menjelaskan bahwa dirinya ingin melihat melihat apakah metakognisi, efikasi diri, dan motivasi siswa berpengaruh terhadap efektivitas pembelajaran Al-Islam dan Kamuhammadiyahan, lalu apa faktor dominan yang berpengaruh terhadap efektivitas pembelajaran Al-Islam dan Kemuhammadiyahan serta bagaimana implikasi peran metakognisi, efikasi diri, dan motivasi dalam pembelajaran Al-Islam dan Kemuhammadiyahan.

Melalui hasil penelitiannya tentang efektivitas pembelajaran Al-Islam dan Kemuhammadiyahan yang menggunakan variabel independen metakognisi, efikasi diri, dan motivasi siswa, Bahar memberikan kesimpulan bahwa secara simultan berpengaruh positif.

“Adapun yang berkaitan dengan uji parsial, efikasi diri memiliki pengaruh dominan, sedangkan motivasi memiliki kontribusi yang minimal. Konteks analisis pada area kualitatif, efektivitas pembelajaran Al-Islam dan Kemuhammadiyahan lebih condong pada dimensi ranah afektif, daripada kognitif maupun psikomotorik” ujar mahasiswa asal Jember tersebut.

Berkaitan dengan hasil variabel motivasi yang cenderung minim, dikarenakan Sifat motivasi yang cenderung fluktuatif dan cenderung sensitf terhadap pengaruh baik lingkungan maupun yang berakibat pada stabilitas dorongan dalam belajar.

Perbandingan antara motivasi dan dua variabel lainnya yaitu metakognisi dan efikasi diri, motivasi bersifat dualisme dimensi yaitu internal dan eksternal. Kondisi ini memberikan sumbangsih tersendiri terhadap peranan motivasi terhadap efektivitas pembelajaran Al-Islam dan Kemuhammadiyahan.

Melalui data kuantitatif, Bahar mendapati hasil dimana pengaruh motivasi yang secara parsial tidak memberikan kontribusi signifikan. Motivasi sebagai “the basic of need’ lebih terarah pada dimensi psikologis sebagai dorongan yang secara nyata sangat tergantung pada kondisi masing-masing individu siswa dalam proses kegiatan pembelajaran.

Kecenderungan pada ranah afektif sebagai identitas efektivitas pembelajaran Al-Islam dan Kemuhammadiyahan, sejalan dengan karakter dimana penilaian hasil belajar lebih mengarah pada ranah afektif sebagai dasar esensial dalam melihat perkembangan peserta didik.

Ranah afektif sangat dipengaruhi oleh variabel efikasi diri dapat dirujuk pada terbentuknya behaviour dan performance siswa, yang dipengaruhi oleh empat faktor yaitu mastery experience, vicarious experience, verbal persuasion, somatic and emotional states dalam proses pembelajaran.

Konteks ini tidak bisa dilepaskan pada definisi inti dari efikasi diri itu sendiri sebagai social cognitive, mengedepankan aspek kemampuan diri sendiri dalam berbagai kondisi yang terjadi pada lingkungannya. Terbentuknya behaviour dan performance (kinerja) secara langsung merupakan gambaran nyata dari kemampuan afektif yang berujung pada karakter siswa.

Implikasi Teoritis

Konsep mastery experience (pengalaman langsung), dalam pembelajaran Al-Islam dan Kemuhammadiyahan sangat identik degan fakta verbal persuasion dimana titik beratnya lebih pada konteks metode yang digunakan oleh guru sebagai fasilitator pembelajaran.

Verbal persuasion  sendiri dalam pembelajaran Al-Islam dan Kemuhammadiyahan sangat layak karena materi-materi pembelajarannya lebih banyak bersifat sebagai scientific cum doktriner, meskipun prakteknya dalam pembelajaran tidak sedalam konsep tersebut. Konsep vicarious experience menurut pengamatan Bahar lebih pada model imitations (peniruan), di mana materi-materi pembelajaran Al-Islam lebih berciri pada aspek ini seperti membaca al-Qur’an, sholat yang dapat mengarahkan siswa pada contoh yang benar dan tepat.

Berdasarkan pada uraian tersebut terlihat bahwa variabel penelitian terlihat dapat berimplikasi dan berperan dalam mengkonstruksi pembelajaran Al-Islam dan Kemuhammadiyahan yang bermutu dan efektif.

Secara spesifik hasil penilitian yang dilakukan oleh Bahar mengesampingkan dimensi eksternal proses pembelajaran  seperti peran media,  sarana  dan prasarana,  metode, strategi  dan lainnya, yang pada dasarnya berkedudukan sebagai penyokong dan pendorong dalam mewujudkan efektivitas pembelajaran khususnya pada mata pelajaran Al-Islam  dan  Kemuhammadiyahan. Penekanan hasil penelitian tertuju pada dimensi internal yaitu kesadaran dan kemandirian siswa dalam belajar.

Penelitian ini memberikan penegasan sudut pandang bahwa kesadaran belajar pada diri siswa, dan aktivitas belajar siswa secara paripurna dapat mendorong terciptanya efektivitas pembelajaran Al-Islam dan Kemuhammadiyahan yang lebih mengerucut pada dimensi value, karakteristik atau behaviour/kepribadian sebagai cakupan wilayah ranah afektif. (*)

* Oleh Bahar Agus S, Mahasiswa Program Doktor Universitas Muhammadiyah Malang

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES