Indonesia Positif

Mentoring Final, Para Jagoan Tani Banyuwangi Ngaji Digital Marketing

Senin, 19 Juli 2021 - 14:45 | 65.62k
Mentoring digital marketing kepada peserta Jagoan Tani Banyuwangi. (FOTO: Tangkapan layar Zoom meeting)
Mentoring digital marketing kepada peserta Jagoan Tani Banyuwangi. (FOTO: Tangkapan layar Zoom meeting)

TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – Ratusan peserta dari 100 tim start-up 'Jagoan Tani' yang digelar oleh Dinas Pertanian Banyuwangi mengikuti sesi pelatihan/mentoring terakhir. Di akhir pertemuan ini, para petani digital tersebut dibekali wawasan seputar tips sukses menjamah digital marketing.

Dari ide dan gagasan yang diadukan oleh 100 peserta ini, pada tahapan selanjutnya akan dipilih 30 besar dengan hasil terbaik.

"Sangat antusias sekali. Ini mentoring sesi terakhir ya dari 5 kali pertemuan secara virtual. Sejauh ini pasti sudah banyak ilmu pengalaman yang luar bisa didapatkan," kata Kepala Bidang Ketahanan Pangan Dinas Pertanian dan Pangan Banyuwangi, Ilham Juanda, Senin (19/7/2021).

Menurut Ilham, selain menguasai teknik ilmu berbisnis dan mengelola produk agar lebih berkualitas, penting bagi peserta betul-betul memahami strategi pasar. Sesuai prinsip cerdas agribisnis, menjawab permintaan konsumen dengan solusi produk yang baik dan tepat sasaran.

"Dalam hal digital marketing ini sangat penting bagi peserta agar dikuasai. Semoga nantinya bakal lahir para Jagoan Tani milenial di Banyuwangi," harap Ilham.

Sementara itu, dalam mentoring digital marketing hari ini para peserta digembleng oleh Cucuk Rustandi. Seorang expert dalam hal digital marketing di Banyuwangi.

Hampir selama 4 jam, proses mentoring sejak pagi didominasi para peserta. Banyak diantaranya melempar pertanyaan dan memamerkan hasil produk hasil olahan pertanian mereka. Bahkan, sejumlah peserta nampak berebut giliran.

"Peserta sangat antusias dan sayang sekali waktunya sangat terbatas. Namun demikian saya secara sukarela bersedia untuk membimbing mereka diluar jadwal mentoring ini. Silahkan saja kepada para peserta," kata Cucuk.

Menurut Cucuk, untuk menentukan strategi pemasaran yang tepat harus diawali dengan riset. Banyak cara yang dapat dilakukan, namun paling ampuh yakni dengan melihat tren pencarian pada internet.

"Riset bisa memakai google trend. Lihat apa minatnya, selanjutnya jawab dengan produk yang bermanfaat atas pencarian tersebut," katanya.

Cucuk menekankan, banyak kelebihan digital marketing dibandingkan upaya pemasaran tradisional. Kelebihan tersebut adalah kemudahan dalam menjangkau target pasar lebih luas, biaya yang lebih kecil dan menggunakan komunikasi dua arah dengan calon konsumen.

Cucuk merinci, ada beberapa keunggulan kenapa digital marketing lebih baik daripada penjualan secara langsung ke konsumen.

Diantaranya; bisa digunakan semua jenis bisnis, meningkatkan pendapatan dengan efektif, mampu menjangkau target konsumen spesifik, bisa digunakan apapun perangkat yang digunakan, branding lebih baik, peluang hasil penjualan produk yang optimal.

"Boleh pakai media sosial, Facebook, Instagram, Twitter dan lainnya. Bisa juga google bisnis atau WhatsApp bisnis," jelasnya.

Selain itu penting juga untuk membangun sebuah brand bisnis yang solid. Tujuannya, agar bisnis tersebut bisa benar-benar mengenal target pelanggan mereka secara spesifik dengan menciptakan buyer pesona.  

Ini merupakan representasi dari tipikal target pelanggan sebuah bisnis yang didapatkan dari hasil riset mendalam. Idealnya, peserta Jagoan Tani perlu membuat profil pelanggan yang seolah-olah mereka adalah nyata.

Mulai dengan pengumpulan data demografis, tingkah laku, kepribadian, hingga bagaimana cara mereka dalam mengambil keputusan saat membeli sebuah produk.

Tentu, langkah ini akan sangat membantu, terlebih di saat para Jagoan Tani hendak melakukan promosi kepada konsumen. Selain itu, proses implementasi strategi bisnis lainnya pun bisa berjalan lebih mudah.

Mulai dari pemasaran, pembuatan konten, pengembangan produk dan sebagainya. Dengan begitu, prospek bisnis bisa jauh lebih terjamin, karena para peserta telah memiliki modal kebutuhan yang diinginkan konsumen.

"Fokus dengan pencarian masyarakat atas minatnya. Strategi pemasaran disesuaikan dengan kebutuhan saat ini. Jangan lupa gunakan bahasa yang umum di pakai. Kripik ya pakai kripik, jangan pakai istilah lain.

Selain itu, Cucuk juga meminta agar seluruh peserta untuk membuka lapak digital. Tentunya juga dibarengi dengan promosi di internet menggunakan keyword yang familiar dan mudah diketahui.

"Ini digital marketing, keyword sangat vital. Tentukan kata kunci sesuai pencarian tren internet," kata Cucuk.

"Misalnya nama konjac chips porang. Kan lebih mudah di kasih nama keripik porang. Pemilihan branding berdampak pada pasar. Tergantung targetnya nasional atau ekspor," imbuhnya.

Menurut Cucuk, agar ide dan gagasan peserta Jagoan Tani Banyuwangi sukses di pasaran hendaknya mereka menghindari untuk asal jualan. Tentunya dengan menentukan target pasar dan lokasi pasar.

"Siap-siap gak laku kalau menjual barang dengan prinsip asal berbisnis. Tanpa mengikuti tren kekinian. Tentukan siapa targetnya, rate usia berapa. Misal usaha kaos sablon, bergambar upin-ipin dijual di kampus. Saya jamin tidak akan terjual," katanya.

Agar mempermudah dan menarik perhatian konsumen, Cucuk mengharuskan setiap produk memiliki deskripsi secara lengkap. Baik cara pembuatan dan komposisi. Terlebih lagi, bila produk tersebut memiliki manfaat bagi kesehatan konsumen.

"Setiap produk yang dijual harus disertai deskripsi yang lengkap. Terutama manfaat bagi tubuh. Ada konten disertai keterangan lengkap. Juga display promosi, baik itu poster atau lainnya yang bisa dibagikan. Wajib aplikasikan konsep jualan lengkap tidak setengah-setengah. Marketing branding dan selling," kata Cucuk menutup sesi mentoring digital marketingfinal start-up 'Jagoan Tani' Banyuwangi. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES