Peristiwa Internasional

Indra Rudiansyah, Mahasiswa RI yang Masuk Tim Peracik Vaksin Covid-19 di Inggris

Senin, 19 Juli 2021 - 13:34 | 68.01k
Mahasiswa University of Oxford asal Indonesia yang masuk dalam tim peneliti pengembangan vaksin Covid-19 merk AstraZaneca. (Foto: Tangkapan layar YouTube Deutsche Bank)
Mahasiswa University of Oxford asal Indonesia yang masuk dalam tim peneliti pengembangan vaksin Covid-19 merk AstraZaneca. (Foto: Tangkapan layar YouTube Deutsche Bank)

TIMESINDONESIA, JAKARTAIndra Rudiansyah (29 tahun) merupakan mahasiswa asal Indonesia yang masuk tim peracik atau memiliki andil dalam pengembangan vaksin Covid-19 merk AstraZaneca di Oxford University, United Kingdom.

Indra adalah mahasiswa S3 Program Clinical Medicine, Jenner Institute, Universitas Oxford. Hebatnya, pemuda asal Indonesia ini tercatat sebagai salah satu peneliti dalam penelitian tentang vaksin Covid-19 yang dipimpin oleh Profesor Sarah Gilbert, ilmuwan kenamaan asal Inggris.

Sejak 20 Januari 2020, tim Jenner Institute dan Oxford Vaccine Group bekerja sama menguji coba vaksin virus corona di Pusat Vaksin Oxford.

Indra dalam tim tersebut berperan dalam tahapan uji klinis untuk melihat antibody response dari para relawan penelitian yang sudah divaksinasi.

Semenjak bergabung pada awal Mei 2020, Indra telah menghabiskan waktu rata-rata 10 jam di laboratorium setiap harinya.

Keterlibatannya dalam tim tersebut menjadi pengalaman berharga karena dihadapkan dengan begitu banyak tantangan.

Indra Rudiansyah merupakan penerima beasiswa LPDP program doktoral pada Clinical Medicine, The University of Oxford yang turut menjadi bagian dalam pengembangan vaksin covid-19 yang diteliti oleh University of Oxford.

University of Oxford secara resmi menyampaikan bahwa vaksin covid-19 yang sedang dikembangkan, menghasilkan kekebalan yang baik. Vaksin tersebut merangsang respons sel T dan menetralkan antibodi.

"Ada ratusan peneliti yang bekerja. Sumber daya yang besar ini bertujuan agar vaksin segera bisa dikembangkan dengan cepat. Biasanya, untuk mendapatkan data uji klinis vaksin fase pertama dibutuhkan waktu hingga lima tahun, tapi tim ini bisa menyelesaikan dalam waktu enam bulan," jelasnya mengutip unggahan Facebook LPDP Kementerian Keuangan RI, Senin (19/7/2021). 

Sebelum melanjutkan studi di University of Oxford, Indra Rudiansyah pun sempat menjadi peneliti pada perusahaan BUMN yang bergerak di bidang farmasi. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES